Menganalisa fundamental itu sulit. Kecuali bagi mereka yang sudah mahir mempelajari spesialisasi masalah fundamnetal. Nah, kalau mau mempelajari fundamental ini, Anda harus sabar dan pelan-pelan. Satu persatu, cari di internet apa yang Anda butuhkan, baca-baca dan temukan bahasan yang mudah dulu (kalau ada)ha ha ha ha ha. Kalau Anda anggap sulit semua, maka bahasan ini pun saya rasa juga sulit. Tetapi karena Anda butuh, toh Anda baca juga bahasan ini. Jadi saya menang ha ha ha ha.
Mereka yang berdagang di pasar valuta asing (valas) mengandalkan dua bentuk dasar analisis:: analisa fundamental dan analisa teknis. Penggunaan analisa teknis di forex: harga diasumsikan mencerminkan semua berita, dan grafik adalah objek analisis. Namun tidak seperti perusahaan, negara-negara tidak memiliki neraca, jadi bagaimana analisa fundamental dapat dilakukan pada mata uang? Hayo, sulit kan?
Analisa fundamental adalah tentang melihat nilai intrinsik dari suatu investasi, penerapannya dalam forex memerlukan melihat kondisi ekonomi yang mempengaruhi penilaian mata uang suatu negara. Di sini kita melihat beberapa faktor fundamental utama yang memainkan peran dalam pergerakan mata uang.
Indikator Ekonomi
Laporan indikator ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau organisasi swasta suatu negara itu melaporkan kinerja ekonomi. Laporan ekonomi adalah sarana yang digunakan negara untuk mengukur secara langsung kesehatan ekonom negara tersebut. Tetapi ingat bahwa banyak faktor-faktor dan kebijakan akan mempengaruhi kinerja ekonomi suatu bangsa.
Laporan ini dirilis dijadwalkan dengan waktu, lalu dengan ketersediaan pasar terdapat indikasi apakah ekonomi suatu negara telah meningkat atau menurun. Anda mungkin mengenali beberapa laporan ekonomi, seperti angka pengangguran, statistik perumahan, dan lain-lain. Namun, setiap indikator melayani suatu tujuan tertentu, dan dapat berguna bagi pelaku pasar. Di sini kita menggariskan empat laporan utama, beberapa di antaranya dapat dibandingkan dengan indikator fundamental khusus yang digunakan oleh investor ekuitas:
The Gross Domestic Product (GDP)
GDP dianggap sebagai ukuran luas ekonomi suatu negara, dan ini menunjukkan total nilai pasar semua barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara selama tahun tertentu. Kebanyakan pedagang fokus pada dua laporan yang diterbitkan pada bulan-bulan sebelum akhir angka GDP: laporan kemajuan dan laporan awal. Revisi yang signifikan antara laporan-laporan ini dapat menyebabkan volatilitas. GDP agak analog dengan marjin laba kotor dari sebuah perusahaan publik bahwa mereka merupakan ukuran pertumbuhan internal.
Simple-nya begini: GDP itu mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan, perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor.
Dirilis per kuarter, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis:
1) advanced - rilis pertama;
2) preliminary - revisi pertama;
3) final - revisi kedua dan terakhir.
Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
Retail Sell
Data ini menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan persentase perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan menurun dari penjualan bulan sebelumnya. Pengukuran ini berasal dari sampel yang beragam toko ritel di seluruh bangsa. Retail Sales (penjualan ritel) sangat dicermati oleh ahli ekonomi dan investor. Indikator ini mengikuti nilai dollar dari barang dagang yang terjual didalam perdagangan ritel dengan mengambil sampel perusahaan yang melakukan bisnis menjual produk akhir kepada konsumen.
Transaksi yang dilakukan di tempat-tempat pembelanjaan atau pasar dan tempat ritel bukan toko (seperti surat katalog dan mesin penjual) digunakan dalam data sampelnya. Perusahaan dari semua ukuran digunakan dalam survei.
Data yang dirilis akan meng-cover penjualan dari bulan sebelumnya, membuat indikator ini memiliki kategori tepat waktu tidak hanya dari kinerja industri penting (konsumsi konsumen secara umum sebesar dua per tiga dari total GDP), tetapi juga aktivitas level harga secara keseluruhan.
Retail Sales dianggap sebagai indikator koinsiden, dimana aktivitas didalamnya mencerminkan keadaan ekonomi terkini. Juga dianggap sebagai sebuah indikator vital pra-inflasi, yang menciptakan minat terbesar dari pengamat pasar dan Conference Review board, yang mengikuti data untuk direktur Federal Reserve Board.
Dirilisnya retail sales dapat menyebabkan volatilitas pasar yang berada diatas rata-rata. Indikator ini dapat digunakan sabagai alat prediksi dari tekanan inflasi dan dapat membuat investor untuk berpikir ulang mengenai kemungkinan The Fed untuk menurunkan atau menaikkan suku bunga, tergantung dari arah trend aset utamanya.
Sebagai gambaran, kenaikan tajam pada ritel sales ditengah siklus bisnis mungkin akan diikuti oleh kenaikan suku bunga jangka pendek oleh The Fed dengan harapan mengurangi kemungkinan inflasi. Hal ini akan menyebabkan investor untk melakukan aksi jual pada obligasi (menyebabkan nilai yield naik), dan dapat menimbulkan masalah pada saham juga, dengan inflasi menyebabkan menurunnya cash flow masa yang akan datang untuk perusahaan.
Jika pertumbuhan retail sales berhenti atau melambat, hal ini berarti konsumen tidak melakukan pembelanjaan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan dapat menjadi sinyal dari sebuah resesi karena peran signifikan dari konsumsi individu pada kesehatan ekonomi.
Salah satu hal terpenting bagi investor dalam melihat indikator ini adalah "angka konsensus". Pada umumnya pasar tidak terlalu menyukai kejutan, jadi sebuah figur yang berada diatas ekspektasi, bahkan ketika ekonomi sedang memiliki kinerja yang baik, dapat memicu aksi jual saham dan obligasi, dengan kekhawatiran inflasi akan berada diatas dari yang diperkirakan.
Perusahaan ritel pun akan bergerak fluktuatif dengan dirilisnya indikator ini. Data yang dirilis akan menunjukkan bagaimana kinerja penjualan dari semua sektor dalam ritel, membuat investor dapat sedikit melihat kekuatan relatif dari sebuah sektor dibandingkan dengan keseluruhan.
Retail Sales termasuk salah satu yang terbesar dari yang terbesar, sebuah laporan yang dapat mengurangi terangnya sebuah ekonomi. Indikator ini menyediakan informasi industri secara ditel dan dapat benar-benar menggerakkan pasar.
Investor mungkin lebih baik menunggu para analis untuk menyeleksi laporannya dengan mengeluarkan komponen yang memiliki fluktuasi tidak wajar, dan mengambil kesimpulan dari hasil seleksi tersebut. Untuk pemegang saham-saham ritel, melihat pertumbuhan sektor dapat menentukan kinerja relatif dari saham-saham tersebut. (sumber: http://www.census.gov/svsd/www/advtable.html)
Industrial Production
Laporan ini menunjukkan perubahan dalam produksi pabrik-pabrik, tambang dan utilitas dalam suatu negara. memuat laporan a 'kapasitas pemanfaatan', sampai sejauh mana kemampuan masing-masing pabrik ini sedang digunakan. Ini sangat ideal untuk sebuah bangsa untuk melihat peningkatan produksi sementara berada di maksimum atau mendekati kapasitas maksimum pemanfaatan.
Trader menggunakan indikator ini biasanya berkaitan dengan utilitas produksi, yang dapat tidak stabil karena industri utilitas, dan pada gilirannya perdagangan dan permintaan energi sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Revisi yang signifikan antara laporan yang dapat disebabkan oleh perubahan cuaca, yang pada gilirannya, dapat menyebabkan volatilitas dalam mata uang bangsa.
Consumer Price Index (CPI)
CPI adalah ukuran dari perubahan dalam harga-harga barang-barang konsumen di lebih dari 200 kategori yang berbeda. Laporan ini, bila dibandingkan dengan ekspor suatu negara, dapat digunakan untuk melihat apakah suatu negara membuat atau kehilangan uang pada produk dan jasa.
Beberapa indikator utama lainnya adalah:
Personal Consumption Expenditures — PCE
Kurang lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan (lebih tepatnya bagian dari laporan Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan. PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa. Komponen data ini terdiri dari pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit untuk semua jenis barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.
Purchasing Managers’ Index (PMI)
PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Producer Price Index (PPI)
Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa pada periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik. Singkatnya, PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual. Tidak sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat sekaligus memperkirakan CPI.
Jadi?
Berikut adalah beberapa tips berguna yang dapat membantu Anda ketika melakukan analisa fundamental di pasar valuta asing:
* Simpanlah kalender ekonomi di tangan yang berisi daftar indikator dan ketahui ketika dijadwalkan akan dirilis
* Ketahui ekspektasi pasar untuk data, dan kemudian perhatikan apakah harapan terpenuhi. Yang jauh lebih penting daripada data itu sendiri. Kadang-kadang, ada perbedaan drastis antara harapan dan hasil aktual, jika ada maka harus menyadari kemungkinan pembenaran untuk perbedaan ini.
* Jangan bereaksi terlalu cepat terhadap berita. Sering kali, angka yang dirilis dan kemudian direvisi, dan hal-hal yang dapat berubah dengan cepat. Perhatikan revisi ini, karena mungkin menjadi alat yang berguna untuk melihat trend dan bereaksi lebih akurat untuk laporan forecase.
Kesimpulan
Ada banyak indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dasar-dasar forex. Sangat penting untuk meluangkan waktu tidak hanya melihat angka-angka, tetapi juga mengerti apa yang dimaksud dan bagaimana mereka mempengaruhi ekonomi suatu negara. Ketika digunakan dengan tepat, indikator ini dapat menjadi sumber daya berharga untuk setiap trader.
Anda sudah berani bahwa menganalisa fundamental itu mudah? Saya akan berguru kepada Anda!
Mereka yang berdagang di pasar valuta asing (valas) mengandalkan dua bentuk dasar analisis:: analisa fundamental dan analisa teknis. Penggunaan analisa teknis di forex: harga diasumsikan mencerminkan semua berita, dan grafik adalah objek analisis. Namun tidak seperti perusahaan, negara-negara tidak memiliki neraca, jadi bagaimana analisa fundamental dapat dilakukan pada mata uang? Hayo, sulit kan?
Analisa fundamental adalah tentang melihat nilai intrinsik dari suatu investasi, penerapannya dalam forex memerlukan melihat kondisi ekonomi yang mempengaruhi penilaian mata uang suatu negara. Di sini kita melihat beberapa faktor fundamental utama yang memainkan peran dalam pergerakan mata uang.
Indikator Ekonomi
Laporan indikator ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau organisasi swasta suatu negara itu melaporkan kinerja ekonomi. Laporan ekonomi adalah sarana yang digunakan negara untuk mengukur secara langsung kesehatan ekonom negara tersebut. Tetapi ingat bahwa banyak faktor-faktor dan kebijakan akan mempengaruhi kinerja ekonomi suatu bangsa.
Laporan ini dirilis dijadwalkan dengan waktu, lalu dengan ketersediaan pasar terdapat indikasi apakah ekonomi suatu negara telah meningkat atau menurun. Anda mungkin mengenali beberapa laporan ekonomi, seperti angka pengangguran, statistik perumahan, dan lain-lain. Namun, setiap indikator melayani suatu tujuan tertentu, dan dapat berguna bagi pelaku pasar. Di sini kita menggariskan empat laporan utama, beberapa di antaranya dapat dibandingkan dengan indikator fundamental khusus yang digunakan oleh investor ekuitas:
The Gross Domestic Product (GDP)
GDP dianggap sebagai ukuran luas ekonomi suatu negara, dan ini menunjukkan total nilai pasar semua barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara selama tahun tertentu. Kebanyakan pedagang fokus pada dua laporan yang diterbitkan pada bulan-bulan sebelum akhir angka GDP: laporan kemajuan dan laporan awal. Revisi yang signifikan antara laporan-laporan ini dapat menyebabkan volatilitas. GDP agak analog dengan marjin laba kotor dari sebuah perusahaan publik bahwa mereka merupakan ukuran pertumbuhan internal.
Simple-nya begini: GDP itu mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan, perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor.
Dirilis per kuarter, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis:
1) advanced - rilis pertama;
2) preliminary - revisi pertama;
3) final - revisi kedua dan terakhir.
Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
Retail Sell
Data ini menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan persentase perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan menurun dari penjualan bulan sebelumnya. Pengukuran ini berasal dari sampel yang beragam toko ritel di seluruh bangsa. Retail Sales (penjualan ritel) sangat dicermati oleh ahli ekonomi dan investor. Indikator ini mengikuti nilai dollar dari barang dagang yang terjual didalam perdagangan ritel dengan mengambil sampel perusahaan yang melakukan bisnis menjual produk akhir kepada konsumen.
Transaksi yang dilakukan di tempat-tempat pembelanjaan atau pasar dan tempat ritel bukan toko (seperti surat katalog dan mesin penjual) digunakan dalam data sampelnya. Perusahaan dari semua ukuran digunakan dalam survei.
Data yang dirilis akan meng-cover penjualan dari bulan sebelumnya, membuat indikator ini memiliki kategori tepat waktu tidak hanya dari kinerja industri penting (konsumsi konsumen secara umum sebesar dua per tiga dari total GDP), tetapi juga aktivitas level harga secara keseluruhan.
Retail Sales dianggap sebagai indikator koinsiden, dimana aktivitas didalamnya mencerminkan keadaan ekonomi terkini. Juga dianggap sebagai sebuah indikator vital pra-inflasi, yang menciptakan minat terbesar dari pengamat pasar dan Conference Review board, yang mengikuti data untuk direktur Federal Reserve Board.
Dirilisnya retail sales dapat menyebabkan volatilitas pasar yang berada diatas rata-rata. Indikator ini dapat digunakan sabagai alat prediksi dari tekanan inflasi dan dapat membuat investor untuk berpikir ulang mengenai kemungkinan The Fed untuk menurunkan atau menaikkan suku bunga, tergantung dari arah trend aset utamanya.
Sebagai gambaran, kenaikan tajam pada ritel sales ditengah siklus bisnis mungkin akan diikuti oleh kenaikan suku bunga jangka pendek oleh The Fed dengan harapan mengurangi kemungkinan inflasi. Hal ini akan menyebabkan investor untk melakukan aksi jual pada obligasi (menyebabkan nilai yield naik), dan dapat menimbulkan masalah pada saham juga, dengan inflasi menyebabkan menurunnya cash flow masa yang akan datang untuk perusahaan.
Jika pertumbuhan retail sales berhenti atau melambat, hal ini berarti konsumen tidak melakukan pembelanjaan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan dapat menjadi sinyal dari sebuah resesi karena peran signifikan dari konsumsi individu pada kesehatan ekonomi.
Salah satu hal terpenting bagi investor dalam melihat indikator ini adalah "angka konsensus". Pada umumnya pasar tidak terlalu menyukai kejutan, jadi sebuah figur yang berada diatas ekspektasi, bahkan ketika ekonomi sedang memiliki kinerja yang baik, dapat memicu aksi jual saham dan obligasi, dengan kekhawatiran inflasi akan berada diatas dari yang diperkirakan.
Perusahaan ritel pun akan bergerak fluktuatif dengan dirilisnya indikator ini. Data yang dirilis akan menunjukkan bagaimana kinerja penjualan dari semua sektor dalam ritel, membuat investor dapat sedikit melihat kekuatan relatif dari sebuah sektor dibandingkan dengan keseluruhan.
Retail Sales termasuk salah satu yang terbesar dari yang terbesar, sebuah laporan yang dapat mengurangi terangnya sebuah ekonomi. Indikator ini menyediakan informasi industri secara ditel dan dapat benar-benar menggerakkan pasar.
Investor mungkin lebih baik menunggu para analis untuk menyeleksi laporannya dengan mengeluarkan komponen yang memiliki fluktuasi tidak wajar, dan mengambil kesimpulan dari hasil seleksi tersebut. Untuk pemegang saham-saham ritel, melihat pertumbuhan sektor dapat menentukan kinerja relatif dari saham-saham tersebut. (sumber: http://www.census.gov/svsd/www/advtable.html)
Industrial Production
Laporan ini menunjukkan perubahan dalam produksi pabrik-pabrik, tambang dan utilitas dalam suatu negara. memuat laporan a 'kapasitas pemanfaatan', sampai sejauh mana kemampuan masing-masing pabrik ini sedang digunakan. Ini sangat ideal untuk sebuah bangsa untuk melihat peningkatan produksi sementara berada di maksimum atau mendekati kapasitas maksimum pemanfaatan.
Trader menggunakan indikator ini biasanya berkaitan dengan utilitas produksi, yang dapat tidak stabil karena industri utilitas, dan pada gilirannya perdagangan dan permintaan energi sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Revisi yang signifikan antara laporan yang dapat disebabkan oleh perubahan cuaca, yang pada gilirannya, dapat menyebabkan volatilitas dalam mata uang bangsa.
Consumer Price Index (CPI)
CPI adalah ukuran dari perubahan dalam harga-harga barang-barang konsumen di lebih dari 200 kategori yang berbeda. Laporan ini, bila dibandingkan dengan ekspor suatu negara, dapat digunakan untuk melihat apakah suatu negara membuat atau kehilangan uang pada produk dan jasa.
Beberapa indikator utama lainnya adalah:
Personal Consumption Expenditures — PCE
Kurang lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan (lebih tepatnya bagian dari laporan Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan. PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa. Komponen data ini terdiri dari pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit untuk semua jenis barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.
Purchasing Managers’ Index (PMI)
PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Producer Price Index (PPI)
Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa pada periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik. Singkatnya, PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual. Tidak sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat sekaligus memperkirakan CPI.
Jadi?
Berikut adalah beberapa tips berguna yang dapat membantu Anda ketika melakukan analisa fundamental di pasar valuta asing:
* Simpanlah kalender ekonomi di tangan yang berisi daftar indikator dan ketahui ketika dijadwalkan akan dirilis
* Ketahui ekspektasi pasar untuk data, dan kemudian perhatikan apakah harapan terpenuhi. Yang jauh lebih penting daripada data itu sendiri. Kadang-kadang, ada perbedaan drastis antara harapan dan hasil aktual, jika ada maka harus menyadari kemungkinan pembenaran untuk perbedaan ini.
* Jangan bereaksi terlalu cepat terhadap berita. Sering kali, angka yang dirilis dan kemudian direvisi, dan hal-hal yang dapat berubah dengan cepat. Perhatikan revisi ini, karena mungkin menjadi alat yang berguna untuk melihat trend dan bereaksi lebih akurat untuk laporan forecase.
Kesimpulan
Ada banyak indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dasar-dasar forex. Sangat penting untuk meluangkan waktu tidak hanya melihat angka-angka, tetapi juga mengerti apa yang dimaksud dan bagaimana mereka mempengaruhi ekonomi suatu negara. Ketika digunakan dengan tepat, indikator ini dapat menjadi sumber daya berharga untuk setiap trader.
Anda sudah berani bahwa menganalisa fundamental itu mudah? Saya akan berguru kepada Anda!