Saya tidak menyangka sama sekali banyak trader perempuan di negeri ini. Hari ini, saya bincang-bincang dengan beberapa orang perempuan melalui ID YM, mereka para trader di tempat yang berbeda dari berbagai wilayah. Mereka Tyan Restiyani dari Bandung, terus Tami Maida dari... (dari mana lah tadi lupa), Rima Sarah dari Jambi (ibu Bidan) dan Tuti dari Pontianak. Agaknya mereka ini sudah tampil di dunia forex bukan seminggu atau dua minggu saja, tetapi sudah berbulan-bulan. Tentu saja masih ratusan trader forex perempuan yang belum saya kenal.
Bahkan saya agak terkejut dengan seorang perempuan, namanya Maida. Dia trade di broker lokal dengan modal $5000. Saya memang agak minder, lha wong saya laki-laki yang modalnya hanya sedikit (sstt... jangan dibaca keras-keras, ntar Maida denger..!) Disisi lain saya sebagai trader merasa bangga, dengan adanya para perempuan ini. Meski kadang kalau konsultasi dengan saya, njlimet banget sampai saya kewalahan menjawab pertanyaan mereka. Saya mafhum, lha kalau perempuan biasa belanja di pasar, biasa awet kalau tawar menawar, atau saat di rumah biasa jadi detektif suaminya, wwkkwkwwkk.... tetapi Tyan ini belum bersuami, masih mahasiswi, jadi mungkin ya biasa jadi detektif mengawasi kekasihnya. Ada lagi seorang konsultan kecantikan di Jakarta, Warih Sugiyanti...dll....Mereka adalah the great women in forex. Cjiaaaaaaaa...
Meskipun peningkatan jumlah perempuan dalam bisnis, jurnalistik, berita dan politik dunia masih dimiliki oleh dominasi laki-laki. Diskriminasi yang tidak adil terhadap karyawan perempuan masih ada juga. Dalam kehidupan sosial Anda mungkin masih mendengar bagaimana perbedaan seksual digunakan untuk membenarkan peran yang berbeda untuk pria dan wanita. Hal ini membuat saya berpikir, perempuan dalam trading forex online itu tanpa wajah dan akhirnya menikmati perdagangan mata uang ini secara online seperti halnya pedagang laki-laki lakukan?
Jawabannya teramat sederhana: trader forex perempuan itu multitasking dan kaya intuisi.
Dalam trading forex keberhasilan Anda tergantung pada intuisi. Hal ini memainkan peranan utama dalam membuat keputusan saat dalam perdagangan, berapa banyak risiko dan apakah itu sangat berharga. Intuisi diberikan kepada manusia oleh Tuhan, tetapi merupakan fakta bahwa perempuan cenderung lebih akurat dalam menggunakan "indra keenam"nya. Hal ini pada dasarnya tidak mungkin untuk membuat berbagai macam keputusan bisnis yang sukses tanpa intuisi dan kemampuan untuk menggunakannya benar sangat berguna bagi para trader perempuan.
Selain intuisi perempuan memiliki kemampuan untuk multitask tadi, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di University of Pennsylvania di Philadelphia, perempuan yang ditemukan berulang kali lebih baik dalam multitasking. Wanita lebih banyak menggunakan otak mereka dengan tugas yang diberikan dan memberikan kontribusi kemampuan untuk melakukan beberapa hal pada waktu yang sama. Multitasking ini tentu memungkinkan perempuan untuk menjadi trader forex profesional, mengurus keluarga dan anak-anak, dan bahkan menemukan beberapa waktu untuk diri mereka sendiri!
Kemudian saya sedikit akan bicara soal naluri. Kebanyakan wanita tidak akan mengambil risiko apa yang mereka tidak mampu. Menurut penelitian ditemukan wanita mengambil risiko jauh lebih sedikit daripada laki-laki ketika datang ke investasi keuangan.
Dengan beberapa komputer dan pengetahuan internet, ketekunan, kemampuan untuk membaca dan belajar bagaimana perdagangan forex dan sedikit waktu setiap wanita ini memulai perdagangan berdampingan dengan trader laki-laki dan mendapatkan posisi sejajar sebagai trader. Apakah paruh waktu atau waktu penuh, trading forex adalah tidak berkelamin dan tidak ada langit-langit kaca untuk menghentikan trader wanita dari mendapatkan keuntungan yang sama dengan laki-laki sesama trader.
Jadi kalau begini, perdagangan Forex adalah surga genderless tertinggi! Wkkkk.. Tidak membeda-bedakan antara keduanya dalam status sebagai trader.
Kebenaran polos, menurut umpan balik yang diperoleh oleh salah satu pelatih terkemuka Forex Internet, Sid Wyemann adalah bahwa selama beberapa tahun terakhir, perempuan tampaknya lebih baik dalam membuat uang dari rumah dengan bisnis Forex daripada kebanyakan pria.
"Mereka tentu tampaknya belajar lebih mudah, mengembangkan lebih cepat dan menikmati proses lebih dari rekan-rekan pria mereka," kata Sid Wyemann, CEO Forex Untuk Pemula.
Wuih, trader perempuan disanjung-sanjung nih... Awas, harus tambah semangat belajarnya! Semakin banyak wanita yang mengambil pekerjaan dari rumah dengan program online ini bisa jadi mengejutkan dan berhasil dengan baik. Tampaknya jiwa perempuan lebih cocok dengan kesabaran dan disiplin yang diperlukan untuk manfaat dari fenomena forex ini.
"Komputer rumah telah membuat pasar pertukaran mata uang di ruang depan semua orang," kata Wyemann "Dan tampaknya bahwa jiwa perempuan mungkin lebih cocok untuk itu daripada laki-laki," katanya.
Wyemann bahkan lebih jauh mengatakan bahwa ia merasa lebih menyenangkan dan jauh lebih bermanfaat untuk menangani dan mentraining perempuan untuk menjadikannya trader yang handal . Hal ini karena beberapa faktor:
1. Jarang menemukan seorang wanita dengan masalah ego.
2. Perempuan tampaknya memiliki kesabaran alam, sementara laki-laki tidak punya.
3. Sebagian besar pria memiliki watak penjudi, sedang wanita stabil, sama sekali tidak seperti kebanyakan pria.
4. Yang paling penting dari semua, tampaknya bahwa perempuan MAU untuk belajar SEMUA tentang setiap aspek dari subjek. Pria cenderung untuk mendapatkan setengah jalan saja.
Tidak heran kemudian bahwa perempuan lebih banyak mencicipi keberhasilan dan benar-benar membuka pandangan baru dari potensi penghasilan, tanpa harus pulang pergi, bekerja untuk boss, atau pernah merasa bahwa mereka mungkin mengabaikan anak-anak.
Sharon, dari British Columbia, merupakan salah satu contoh seperti ini. Dia datang di forum Forex. "Tidak ada yang bisa lebih 'hijau' daripada aku," katanya. "Aku bahkan tidak cukup tahu tentang komputer, Aku sangat gugup sebelum saya mulai kelas-kelas dan beberapa 'pikiran' selalu datang. Namun saya sangat senang saya dapat melakukannya. Saya selesai kursus pelatihan pada bulan Oktober 2006 dan mulai trading pada bulan Januari 2007, saya belum pernah 'merah'. Aku sudah memutuskan untuk berhenti mengambil penghasilan dari pekerjaan saya. Setelah Januari 2008 dan secara aktif hasil account saya membeli rumah sendiri, saya tidak memiliki apa-apa dalam 15 tahun terakhir dan saya pensiun segera. Saya berencana untuk berada di tempat saya sendiri saat itu. Pensiun sepertinya akan menjadi tahun terbaik dalam hidup saya."
Begitulah semangat dan suksesnya seorang trader forex perempuan, semoga menginspirasi terhadap mereka para trader forex perempuan Indonesia, kawan-kawan saya.
Kepada para trader laki-laki, sudahkah isteri-isteri Anda, diajarin trading forex?
Ya mbuh ya???
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!