Indicator itu memiliki tiga fungsi: untuk kewaspadaan, untuk konfirmasi dan untuk memprediksi. Hapalkan huehahhahahhaaa...!
Indikator dapat bertindak sebagai peringatan terhadap pergerakan harga. Indikator juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi alat analisis teknis yang lain. Misal, jika ada breakout pada grafik harga, indikator yang sifatnya crossover yang bergerak sesuai, bisa berfungsi untuk mengkonfirmasi breakout itu. Misalnya menggunakan trenline atau indi lain untuk mengkonfirmasinya agar kelemahan suatu indikator bisa dideteksi. Beberapa trader menggunakan indikator ini untuk memprediksi arah harga di masa depan.
Indikator menunjukkan arah. Hal ini mungkin terdengar mudah, tapi kadang-kadang trader mengabaikan hal-hal lain dari pergerakan harga dan fokus hanya pada indikator. Indikator Harga sebagai Filter aksi. Dengan demikian, mereka adalah refleksi tidak langsung dari aksi harga. Ini harus dipertimbangkan ketika akan menerapkan analisis. Dalam setiap analisis, suatu indikator harus diambil untuk menganalisa pergerakan harga, meski masih dalam pikiran. Apa yang akan dikatakan indikator tentang prediksi harga kedepan? Apakah tindakan harga semakin kuat atau semakin Lemah?
Bahkan, meskipun (mungkin) indikator mengatakan sinyal membeli dan menjual dengan jelas, sinyal harus diambil dalam konteks dengan alat analisis teknis. Artinya, Sebuah indikator dapat memberi sinyal beli/buy, tetapi jika pola grafik menunjukkan descending triangle dengan serangkaian puncak menurun, indikator itu memberi sinyal palsu.
Seperti biasa dalam analisis teknis, belajar bagaimana membaca indikator adalah lebih merupakan seni daripada sains. Melalui studi yang cermat dan analisis, keahlian dengan berbagai indikator akan berkembang dari waktu ke waktu. Keahlian ini berkembang, nuansa tertentu untuk memperoleh setingan favorit akan menjadi jelas.
Ada ratusan indikator yang digunakan saat ini, dengan indikator baru yang dibuat setiap minggu. Puluhan indikator dibangun, dan bahkan memungkinkan pengguna untuk membuat sendiri. Bahkan dengan pengenalan ratusan indikator baru, beberapa indikator benar-benar menawarkan perspektif yang berbeda dan layak mendapat perhatian. Indikator yang biasanya layak mendapat perhatian yang besar adalah mereka yang telah beberapa waktu yang lama dan teruji, biasanya dilakukan orang lain, dan itu pun yang memberitahukan mereka juga.
Ketika memilih indikator yang akan digunakan untuk analisis, pilihlah dengan hati-hati. Oh ya, Upaya untuk memasang lebih dari enam indikator biasanya sia-sia, bikin mumet! Hal yang terbaik adalah fokus pada dua atau tiga indikator dan mempelajari seluk-beluk dan ciri khas dari indikator itu.Ini akan lebih baik. Cobalah untuk memilih indikator yang saling melengkapi, bukan yang memiliki langkah serempak dan menghasilkan sinyal yang sama. Sebagai contoh, akan berlebihan manakala menggunakan dua indikator untuk menunjukkan tingkat overbought dan oversold, seperti Stochastic dan RSI. Keduanya sama-sama sebagai momentum mengukur telah overbought/oversold. Ngapain harus dipasang keduanya?
leading indikator
Seperti namanya, indikator yang sifatnya mendahului yang dirancang untuk memimpin pergerakan harga. Sebagai contoh, Stochastic Oscillator 20, itu artinya dia akan menggunakan 20 hari terakhir sebagai aksi harga (sekitar sebulan) dalam perhitungannya. Semua pergerakan harga sebelumnya akan diabaikan. Beberapa indikator yang lebih populer termasuk Commodity Channel Index (CCI), Momentum, Relative Strength Index (RSI), Stochastic Oscillator dan Williams% R.
Manfaat dan Kerugian Indikator Leading
Ada manfaat yang banyak dengan menggunakan indikator yang memberi sinyal didepan. Memberi sinyal lebih awal untuk masuk dan keluar itu keuntungan utama. Leading indikator menghasilkan sinyal yang lebih awal dan memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk perdagangan. Sinyal dini juga dapat bertindak untuk peringatan dini terhadap kekuatan potensial atau kelemahan tindakan harga. Karena mereka menghasilkan sinyal yang lebih awal, indikator yang memberi sinyal didepan tentu bagus digunakan di perdagangan. Indikator-indikator ini dapat digunakan dalam tren pasar, tetapi biasanya dengan tren utama, bukan trend minor. Dalam pasar tren naik, penggunaan indikator ini untuk membantu mengidentifikasi kondisi jenuh jual untuk peluang membeli. Dalam pasar yang tren turun, indikator leading dapat membantu mengidentifikasi situasi jenuh beli untuk peluang menjual.
Dengan sinyal awal, prospek dan harapan yang lebih tinggi dan dengan hasil yang lebih tinggi.
Sinyal yang lebih awal, harap dibantu dengan indikator lain untuk kemungkinan adanya sinyal palsu.Ini untuk mengurangipotensi kerugian.
lagging indikator
Seperti namanya, indikator lagging mengikuti pergerakan harga dan biasanya disebut sebagai indikator mengikuti tren. Jarang, atau jika pernah, indikator ini akan bisa memimpin harga. Dimana indikator bekerja dengan baik ketika pasar pada tren yang kuat. Indikator ini mengikuti tren. Mereka dirancang untuk pedagang/trader yang mengingingkan tren yang utuh. Dengan demikian, indikator ini tidak efektif dalam perdagangan pasar sideway. Jika digunakan dalam pasar trading, indikator tren- berikut kemungkinan akan memberikan sinyal palsu. Beberapa tren populer berikut indikatornya meliputi moving average dan MACD.
Kesimpulan
Leading Indicator (mendahului trend), artinya indikator bergerak mendahului trend, bermanfaat ketika harga bergerak dalam trend jangka pendek, indikator ini membantu kita memprediksikan atau memperingatkan tentang perubahan harga yang akan terjadi. Dengan begitu peluang keuntungan lebih besar, begitu pula resikonya juga tinggi .
Beberapa indikator sebagai leading indicator adalah Relative Strenght Index (RSI), Stochastic Oscillator dan William %R.
Lagging indicator (mengikuti trend) artinya indikator bergerak mengikuti trend, bermanfaat ketika harga bergerak dalam trend yang cukup panjang. Indikator ini memberitahukan apa yang sedang terjadi pada harga tersebut di saat bullish atau bearish, sehingga Anda dapat mengambil keputusan entry sesuai dengan fakta yang sedang terjadi.
Beberapa indikator sebagai Lagging indicator adalah MACD, Moving Average, Parabolic SAR dan Bollinger Band.
TIPS:
Leading Indicator cocok untuk sobat yang berjiwa scalper;
Lagging indicator cocok untuk sobat yang berjiwa Medium atau Long Term trading, lalu gunakan Leading Indicatornya untuk entry atau exit.
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!