Thursday, 29 August 2013

CERPEN: OIL DEWA

Ketika kuoleskan cairan ini ke sumber gairahku, ada perasaan was-was yang memenuhi ruang batinku. Selama ini aku tidak pernah menggunakan obat kuat untuk meraih kepuasanku. Setelah menjadi trader forex -entah karena sering melototi  floating minus- gairah terhadap istriku memudar, keterpaksaan menggunakan obat kuat adalah boleh, begitu pikirku. Seakan aku menyesal, lalu entah bagaimana akhirnya kuoleskan juga Oil Dewa ini.

Tiba-tiba, "Jangan!" suara istriku berusaha menahanku, tetapi jelas sia-sia karena sudah kulakukan. Namun dia terdiam...

"Mengapa sayang..?" tanyaku lembut.
"Nanti ketagihan, makanya sudah hentikan tradingmu Mas...! Daripada mencari duit, tapi malah jadi mbuang duit, punyamu loyo, lagi!" kata istriku cemas.
"Jangan cemas begitu ! Ini karya Tuhan, bukan buatan manusia..." jawabku sekenanya.
"Ah, dasar laki-laki...! ucapnya sambil membentangkan selimut dan melurupkan pada tubuhku dan tubuhnya.

Begitulah pertama kali aku menggunakan Oil Dewa lima tahun lalu. Bermula dari seorang sales obat-obatan yang mendatangi ke rumahku dan menawarkan obat kuat berupa cairan, tertulis dalam kemasannya "Oil Dewa". Aku membelinya dan mencobanya. Hasilnya memang memuaskan, dan istriku pun keranjingan. Sehingga aku tidak bisa meninggalkanya.

Semenjak itu aku membutuhkan Oil Dewa, entah mengapa... Ketika ada sales obat-obatan lewat depan rumah aku pasti mengundangnya dan membeli Oil Dewa. Istriku bahagia sekali menyaksikan kegairahan yang lain. Maka kami pun berkhayal "Oil Dewa adalah kiriman bintang-bintang untuk perekat tali cinta kasih".

Akan tetapi beberapa hari lalu ketika cairan Oil Dewa kebetulan habis dan istriku merengek-rengek 'minta', aku benar-benar kelabakan. Aku seperti kehilangan kekuatan, begitu lemah. Seakan bunga yang layu batangnya kering dan daun-daun kegairahan rontok sehelai demi sehelai. Mahkota bunganya yang merah itu pun tak berbeda lagi nasibnya. Akhirnya dengan kesal aku obrak-abrik botol Oil Dewa yang masih tersimpan di almari. Siapa tahu masih ada yang tersisa, tetapi ternyata tidak ada setetes pun.  Berhari-hari kekesalanku belum hilang...

Beberapa hari kemudian atas usul istriku, aku punya rencana berangkat ke dokter. tetapi begitu aku punya rencana ke dokter, penjual Oil dewa lewat lagi... aku berubah pikiran. Mula-mula aku berusaha cuek, tapi godaan untuk lebih menikmati kehidupan ini mengubah rencanaku. Kubeli lima botol sekaligus agar awet... hahahaha.

Aku puas dan berharap tidak akan menimbulkan masalah lagi. "Jangan sampai lupa minum telor madu sebelumnya, Mas..." pesan  si bakul obat ini. Kuucapkan terima kasih dan aku pun menemui istriku, ada harapan baru dan juga hayalan baru tentang ranjang yang tidak dingin.

Setelah dua minggu berlalu mulailah kelihatan kelemahan Oil Dewa itu. Dimulai dari endapan-endapan dalam botol, lalu berubah warnanya dan juga baunya aneh. Kutatap botol-botol itu yang menunjukkan gejala yang sama, lalu kulempar semuanya kesegala penjuru sampai tak tersisa kejengkelanku. Seusai itu aku terduduk kelelahan diatas ranjang, sementara istriku diam mematung.

Sejak itu istriku sering mencak-mencak... maksud hati ingin membahagiakan istri dengan Oil Dewa itu ternyata malah membuat pusing orang yang paling kusayang. Oil Dewa telah menimbulkan masalah baru bagi kami. Akhirnya setelah meminta persetujuan istriku aku mencoba membeli pengganti Oil Dewa, tetapi ternyata sia-sia. Lalu aku bersabar... dan istriku pun ikhlas...!

Entah mengapa begitu si Seksi  bakul obat lewat lagi, aku mulai tergoda. Ingin tapi takut... Aku khawatir akan menambah masalah lagi.

Kepada teman-teman trader aku selalu bertanya, apa rahasia agar laki-laki bisa bertahan lama di ranjang. Ada yang mengatakan posisinya agar diatur, juga ada yang berseloroh setiap malam  jangan tinggalkan belaian istri. Kurang ajar memang...tetapi aku sadar, mereka pasti tak kalah gusarnya mendengar pertanyaanku yang sedikit naif itu. Namun aku harus bagaimana? Obat kuat sudah... Mengatur posisi, juga sudah... Mungkin dibelai-belai setiap malam yang belum aku lakukan. Akhirnya kukatakan kepada istriku, "Beli Oil Dewa lagi ya? Jika beranti warna dan bau, kita ganti yang baru ..."

Dia terbatuk-batuk -entah sejak kapan-, mengatakan, "Sebaiknya jangan!"

Pada suatu sore, aku sandarkan tubuhku di sofa dan memandang istriku sedang duduk-duduk mainan HP. Mungkin lagi curhat sama saudaranya, entahlah... tetapi aku kasihan melihat dia. Kudengar istriku batuk lagi, lebih keras dan lebih sering. Terjadi sampai malam hari... istriku  sepertinya sakit.

Kugosok dada dan punggungnya dengan sedikit minyak putih agar sedikit hangat, tetapi kambuh lagi sampai menjelang pagi. Aku mengalah gak buka laptop kesayangan, berhenti trading malam itu, menemani istri yang lagi sakit. Tanpa pikir dua kali, paginya kubawa ke dokter untuk mengobati sakit istriku, aku sayang banget kepadanya... Dan aku menemaninya masuk menghadap dokter.

Dan... Oh my God! Dihadapan dokter, istriku tidak mengatakan keluhan batuknya. Justru dia sampaikan kalau aku suaminya, sedang memiliki masalah dengan kejantanannya... Tolong Dokter...!

Aku terperanjat..! Mataku melotot..! Hampir tidak dapat kupercaya...dan seketika terbayang botol-botol Oil Dewa berserakan di meja dokter, di lantai, di tempat sampah.. dimana-mana...!

Whuahahahahahahaaaa.......!

..............
Selamat menikmati kisah fiktif ini...
Sudah gedhe tapi masih suka dongeng ya..!

0 komentar:

Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!