Yang terlupakan..!
Sabar itu sulit... tapi jika Anda bisa, sabar itu dibayar..!
Sabar itu sulit... tapi jika Anda bisa, sabar itu dibayar..!
Selalu mengingat usaha konvensional, ini penting. Ingat para penjual bakso.. mereka mikirnya ya: gimana yang penting profit,sedikit pun gak masalah...! Kemudian hari demi hari, waktu demi waktu profitnya berkembang dan bisa dinikmati kondisi tetap untung dan tidak rugi.
Apapun bisnisnya, diawal anda melangkah usahakan selalu menghitung titik impas, BEP. Jadi ada bayangan; kalau di forex, jika sampai titik sekian, saya akan pada posisi BEP nih,wah, saya mau mencari 10 point dari BEP saja profitnya. Oh, jadi segini thow.. equity akun sudah bertambah, berarti saya sudah profit dan cukup profit ini. Ya, maksud saya adalah fokus equity. Selama ini kita fokusnya pada floating negatif. Maka pikirannya, menunggu menjadi positif saja deh... Nah, mulai menggunakan strategi “pasrah”. Coba kalau fokusnya equity, kemarin akun equity sekian, sekarang sudah bertambah menjadi sekian, buat beli kebutuhan keluarga cukup, sekarang sedang transaksi dan diposisi ragu-ragu dan sangat tidak yakin kalau mau profit. Ya, lebih baik amankan equity Anda... artinya, trader pun perlu mikir BEP, mikir bagaimana bersyukur atas profit yang kita terima...! Akhirnya bisa WD..!
Apakah gampang? Tidak..! Kalau gampang ngapain perlu saya tulis. Tulisan ini selalu untuk mengingatkanku... mengingatkan para sahabat trader...dimanapun berada.
Yang terlupakan...!
Bagi saya sih sudah tidak mikir prosentase profit yang besar... sebagai target harian, tetapi lebih baik fokus kita terhadap sinyal; jika tidak ada sinyal yang dianggap bagus, ya tidak perlu transaksi dan hari itu tidak trading. Tidak ada target hari itu. Pokoknya yang penting akumulasi profit pada akhir bulan, ini acuannya... gak peduli mau berapa %, tetapi Anda sudah melakukan yang terbaik, tidak muluk-muluk dan realistis.
Bagaimana kalau rugi..? Usahakan sih tidak rugi, karena pada dasarnya kerugian di forex itu, karena mau mencari “lebih dan lebih” Kurang joss kalau tidak profit 100 % atau lebih. Dalam bayangan saya, jika setiap trader mau bersyukur dengan pencapaian 10-20 %, kemungkinan sih masih aman. Ya, masih mungkin sih... tergantung keahlian masing-masing pribadi trader.
Sebenarnya kan persoalan yang menghambat terbesar adalah tanggungan beban hidup trader. INI momok utama seorang trader..! Pada akhirnya membuat langkah yang keliru... Beban dipundak besar; meliputi hutang-hutang atau beban ekonomi keluarga dan sebagainya. Sementara modal yang dipunyai adalah pas-pasan, kemudian memberanikan diri terjun di forex, hasil akhir ya tambah terpuruk. Mengapa? Ya, karena pola pikirnya jadi terbalik...: Harusnya berfikir ” kebutuhanku sekian, karena trading realistis yang profitable itu Cuma mendapatkan 10-20 %, maka modalku harus sekian...!” Yang terjadi kan tidak begitu temen-temen kita ini: “Hitung modalnya dulu, dipaksa untuk mencukupi kebutuhan termasuk beban keuangan dll..!”
Saya kira itu penting, lebih penting dari sistem trading seorang trader. Trader itu sudah punya sistem sendiri, gak perlu ditambahi mumet dengan sistem yang kita ciptakan. Kecuali mereka belum tahu apa-apa tentang sistem, its OK..! Arahkan untuk menyempurnakan sistemnya sendiri saja... kan tidak ada sistem yang jelek. Masalahnya kan buka sistemnya, tetapi orangnya..yang bermasalah..!
Jika ada pertemuan trader, baiknya untuk saling evaluasi bersama; tentang sistem boleh saja asal audiens memiliki sistem yang sama, tapi bukan untuk berbagi sistem masing-masing; si Naya presentasi sistem ini, nanti gantian si Suta presentasi sistem yang lain... Bukan tidak boleh, tapi buat apa? Kan lebih baik buat fokus yang lebih penting. Ini menurut saya, kalau menurut Anda itu bagus, ya silahkan... saya tidak ada masalah...! Karena pada akhirnya, jika pilah pilih sistem padahal di dalam sistem itu selalu ada: jika maka jika maka.. yang tidak pernah selesai. Kalau mau mendalami sistem, itu bagus.. tetapi pelajari tentang ilmu yang mendukung penyempurnaan sistemnya. Setelah dari sisi sistem beres, mulailah ke MM. Saling ingat mengingatkan kalau masalah ini, soalnya trader sudah paham semua, ya “paham tapi lupa jika sedang menghadapi chart”. Jadi perlu diingatkan dan dibahas. Kemudian masalah berikutnya adalah masalah psikologi, ini kaitannya dengan faktor kejiwaan trader. Dan ada kaitannya dengan penggunaan MM dan penerapannya ke dalam sistem.
Oke, sudah dulu ya... nanti malah ngelantur kemana-mana..!
Sampai-sampai saya melupakan makan nih.. makan dulu aaaaah...!
Sampai-sampai saya melupakan makan nih.. makan dulu aaaaah...!
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!