Salah satu indicator yang paling popular dan banyak digunakan selama aktivitas trading adalah Moving Average atau MA. Banyak diantara pelaku trading baru yang menggunakan MA ini berdasarkan saran dari para pendahulunya. Biasanya para pendahulu ini hanya akan memberikan suatu formula penggabungan MA dari beberapa periode yang berbeda, tanpa ada penjelasan lebih jauh mengenai MA itu sendiri. Umumnya para pendahulu ini akan memberikan petunjuk jika MA saling memotong maka itu adalah signal untuk entry market atau sebaliknya exit market.
Nah bagi anda yang selama ini hanya sekedar mengikuti petunjuk dari para pendahulu, saya akan mengajak anda untuk sedikit mengenal apa itu sebenarnya MA.
Moving Average adalah rata rata harga saham, forex atau produk tertentu dalam jangka waktu tertentu. Jadi 10 hari MA merupakan rata rata harga dalam 10 hari terakhir. Dalam penerapannya di chart forex yang kita gunakan, jika gunakan periode 5, maka itu merupakan harga rata rata dari 5 candle terakhir.
MA terutama digunakan untuk mengidentifikasi atau mendefinisikan trend. Semakin besar periode yang kita gunakan missal MA 100 atau 200 maka semakin panjang pula trend nya (long term). Sebaliknya semakin pendek peride MA yang kita gunakan maka akan semakin pendek pula trend yang teridentifikasi (short term). Prinsip dasar menggunakan MA sebagai penentu trend adalah, ketika harga berada di atas MA, maka itu adalah uptrend. Sebaliknya, harga berada di bawah MA, itu berarti downtrend. Namun penting untuk diperhatikan periode dari MA yang digunakan. Karena bisa saja di periode kecil (short term) telah menunjukkan downtrend, namun periode besar (long term) nya masih menunjukkan uptrend.
Signal perubahan trend pada MA adalah crossover. Ketika harga berpindah dari atas MA ke bawah MA berarti down trend dan sebaliknya. Signal perubahan trend juga dapat diketahui dari persilangan 2 MA dengan periode yang berbeda. Ketika MA dengan periode lebih kecil bersilangan di atas MA dengan periode lebih besar itu berarti uptrend, dan sebaliknya. Selain menunjukkan trend, MA juga dapat digunakan sebagai garis support dan resisten
Hal penting yang perlu diingat dalam penggunaan MA adalah sifat MA sebagai indicator lagging. Semakin besar periode MA, maka semakin besar lag-nya. Ini berarti tanda perubahan trend pada MA periode besar lebih lambat dari perubahan harga sesungguhnya. Hal lain yang juga tidak kalah penting, MA bekerja baik pada periode trend. Di luar periode trend atau sideways, akan menampakkan banyak whipsaw atau pola gergaji di sekitar MA dan banyak menghasilkan signal yang keliru.
Terakhir, strategi trading yang dibuat dengan menggunakan MA memerlukan indicator tambahan untuk menutup kekurangan dari MA ini.
Anda bisa menggunakan trend line dan strategi pivot untuk memastikan kekuatan MA ini, atau indikator-indikator kepercayaan Anda. Terserah Anda...
Anda punya ide yang lebih menarik?
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!