Disuatu Lembah Turki, Zaman dahulu kala sekitar tahun 1801 ada 2 orang
sahabat yang tinggal dilembah itu, yang pertama bernama Zakir dan yang kedua
bernama James. Ke-2 anak muda itu merupakan orang-orang yang berkualitas,
mempunyai semangat dan ambisi yang kuat untuk menggapai tujuannya, serta
memiliki cita-cita yang tinggi.
Mereka berdua pun berkhayal, berharap suatu
hari nanti mereka akan menjadi orang yang
paling kaya didesa itu. Mereka berdua sama-sama
cemerlang dan sangat tekun dalam bekerja, yang
mereka perlu hanyalah kesempatan mewujudkan
impian itu. Seperti kata pepatah "
KESIAPANharuslah bertemu dengan
KESEMPATAN". Saat ini yang mereka tunggu adalah
kesempatan emas agar apa yang diinginkan dan dicita-citakan segera terwujud.
yah
KESIAPAN dan KESEMPATANPada suatu hari kesempatan emas yang mereka tunggu
selama ini akhirnya datang, kepala desa memberi
pekerjaan kepada mereka untuk mengangkut air dari
danau ke desanya untuk memenuhi kebutuhan air
warga desanya. Setiap ember yang terisi penuh, mereka
akan menerima bayaran 1 sen. Jadi, kalau satu hari bisa
mengangkut 20 ember maka mereka akan memperoleh penghasilan 20 sen.
Tanpa menunggu perintah selanjutnya, keduanya langsung membawa 2 buah
ember dan segera menuju danau. Sepanjang siang keduanya mengangkut air
dengan menggunakan ember. Menjelang sore, tempat penampungan air sudah
penuh sampai kepermukaan dan kepala desa pun menggaji kedua pemuda
tersebut berdasarkan jumlah ember yang mereka bawa.
"Woouw... Apa yang aku cita-citakan selama ini akan segera terwujud!" teriak
James gembira. "Rasanya sulit dipercaya, kita mendapatkan penghasilan
sebanyak ini".
Namun Zakir tidak demikian,Dia tidak begitu yakin kalo pekerjaannya yakni
mengangkat ember dari danau ke desa akan membuatnya cepat kaya. Setibanya
dirumah Zakir merasakan Punggungnya nyeri dan kedua telapak tangannya
lecet-lecet, dan itu semua disebabkan karena
sepanjang hari tadi Zakir membawa 2 ember
berat berisi air penuh yang dibawanya bolak
balik dari sungai ke desa. Begitu pagi tiba,
perasaan Zakir mulai kecut karena harus
berangkat kerja, dia tidak ingin punggung dan
tangannya bermasalah lagi. Lalu Zakir mulai
berpikir keras bagaimana caranya memindahkan air dari danau
ke desanya tanpa harus terluka, tanpa harus menanggung rasa nyeri dipunggung,
tanpa harus melakukan pekerjaan itu seumur hidupnya.
Keesokan harinya setelah semalam tidak bisa tidur
memikirkan jalan keluar dari pekerjaan mereka
berkatalah Zakir kepada James. " James.. aku punya
rencana, dari pada kita mondar-mandir setiap hari
membawa ember dari danau ke desa dan hanya
mendapatkan beberapa sen per-hari, mengapa tidak
sekalian saja kita membangun Saluran Pipa
air dari danau ke desa kita ?"
Mendengar temannya punya ide aneh
tersebut, James tersentak, "Saluran Pipa ?
Ide dari mana itu ? Kita kan sudah
mempunyai pekerjaan yang bagus dan
menghasilkan uang. Zakir, Aku bisa
membawa 100 ember dalam sehari itu
berarti penghasilan yang akan aku
dapatkan bisa 100 sen per-hari ! Aku akan menjadi orang kaya, bisa hidup
senang, jawab James". Dan pada akhir minggu saya bisa membeli sepatu baru,
pada akhir bulan saya bisa membeli seekor sapi, dan pada akhir tahun saya
sudah mampu untuk membangun rumah. Kamu melihat, tidak ada pekerjaan
semenguntungkan seperti mengangkut air di desa ini. Lagipula, pada setiap
akhir minggu kita mendapat libur. Dan setiap akhir tahun kita juga mendapat
hak cuti 2 minggu. Jadi buang jauh-jauh idemu untuk membangun pipa airmu
itu.
Tapi Zakir tidak putus asa. Dia tetap bersikukuh pada idenya itu, dengan sabar
dia menerangkan bagaimana proses membangun pipa saluran air kepada
sahabatnya. Namun James tidak tertarik
sedikitpun tawaran dari Zakir.
Akhirnya,,, Zakir memutuskan untuk
menjalankan idenya itu sendiri. Dia bekerja
untuk paruh waktu saja, Setengah hari dia
mengangkut ember untuk mendapatkan
penghasilan dan bisa membiayai hidupnya
sehari-hari lalu sisa waktunya ditambah
hari libur di akhir minggunya dia pakai
untuk membangun saluran pipanya itu.
Sejak awal melakukan pekerjaan ini, Zakir menyadari bahwa akan sulit
membangun saluran pipa itu kedesanya. Menggali tanah keras yang banyak batu
kerikil dan kostur tanah yang naik turun sangatlah jelas tak kalah menyakitkan
dengan luka lecet dan punggung nyeri karena mengangkut air. Zakir pun juga
menyadari bahwa upah yang dia terima sekarang ini berdasarkan jumlah ember
yang diangkutnya, maka jelas secara otomatis penghasilannya akan menurun.
Dan Dia juga sangat paham sekali bahwa untuk menghasilkan saluran pipa air
ke desanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 tahun agar pipanya dapat berfungsi
seperti yang diharapkan.
Namun Zakir tak pernah kendur dengan keyakinannya itu, dia tahu persis akan
impian dan cita-citanya. Sebab itu dia
terus bekerja tanpa kenal lelah. Melihat
apa yang dilakukan Zakir, orang-orang
desa dan James mulai mengejek Zakir.
Mereka menyebutnya "Zakir si manusia
saluran pipa".
James yang punya penghasilan dua kali lipat dibandingkan Zakir, hampir setiap
saat membangga-banggakan barang baru yang berhasil dibelinya. Dia juga
selalu mengatakan Zakir bodoh, karena telah meninggalkan pekerjaan yang
jelas-jelas menghasilkan banyak uang itu.
James juga telah berhasil membeli seekor sapi, dia juga sering terlihat untuk
makan diwarung-warung sehingga orang desa pun memanggilnya Mr.James !
Mereka selalu menyambutnya kemanapun ia pergi, James pun tak segan-segan
mentraktir para penyambutnya ini dengan minum-minum di Bar.
TINDAKAN-TINDAKAN KECIL Dengan HASIL BESAR
Kini, pemandangan kontras mulai nampak diantara kedua sahabat itu.
Sementara James asyik berbaring santai. Pada akhir minggu, Zakir terus
menggali saluran pipanya sampai berkeringat dan terlihat lelah. Namun Zakir
tetap terus melakukan idenya itu untuk membuat saluaran pipa air.
Pada bulan-bulan awal, Zakir memang belum menunjukkan hasil apapun dari
usahanya. Tampak betul bahwa pekerjaannya sangatlah berat, bahkan jauh lebih
berat dari pekerjaan yang dilakukan James. Selain harus tetap bekerja diakhir
minggu, Zakir juga bekerja dimalam hari. Tapi Zakir selalu mengingatkan pada
dirinya sendiri bahwa cita-cita masa depan itu sesungguhnya dibangun
berdasarkan pada perjuangannya yang dilakukan hari ini.
Dia selalu bersenandung setiap mengayunkan cangkulnya ketanah yang
mengandung batu karang. Dari satu
centimeter menjadi dua centimeter, sepuluh
centimeter, satu meter, dua puluh meter,
seratur meter dan seterusnya...
Hari berganti Bulan dan berganti tahun
Kerja keras Zakir sudah mulai terlihat....
Ibarat pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Kata-kata
itulah yang ditanamkan dalam dirinya setelah dia kembali ke gubuknya yang
sederhana sepulang dari kerja. Tubuhnya amat lelah setelah seharian menggali
saluran pipa, dia sudah memperkirakan keberhasilan yang bakal dicapainya.
Zakir sangat yakin bahwa kerja kerasnya ini akan menghasilkan kekayaan yang
jauh lebih besar daripada tenaga dan waktu yang sudah dia keluarkan saat ini.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun.. dan saat-
saat penyelesaian saluran pipa air pun semakin dekat dan nyata. Disisi lain
setiap Zakir beristirahat sejenak dari pekerjaannya, dia melihat sahabatnya
James yang terus saja mengangkat ember-ember. Bahu James juga sudah
terlihat semakin lama semakin bungkuk, tampak jelas sekali kesakitan dan
kelelahan dalam tubuhnya, walaupun James berusaha untuk menutupinya.
Langkahnya juga semakin lama semakin lambat karena harus bekerja keras
mengangkat air dengan ember setiap hari.
James merasa sedih dan kecewa
karena merasa "ditakdirkan" untuk terus-menerus mengangkut ember setiap hari
sepanjang hidupnya.
Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu Zakir tiba, saluran
pipa yang dibangun bertahun-tahun sudah selesai dan siap
mengalirkan air dari sungai ke desanya. Sekarang desa itu
sudah mendapatkan pasokan air bersih dengan lancar.
Bahkan penduduk desa yang sebelumnya tinggal agak
jauh dari tempat itu kemudian pindah mencari tempat
yang lebih dekat dengan sumber air itu. Air itu
mengalir baik dia sedang bekerja maupun
tidak, bahkan saat dia makan, tidur, ataupun
bermain-main. Airpun tetap mengalir diakhir
minggu ketika dia sedang menikmati banyak
permainan, semakin banyak air yang mengalir
ke desa maka semakin banyak pula uang yang akan mengalir dikantong Zakir.
Zakir yang tadinya terkenal denga julukan Zakir si Manusia Saluran Pipa, kini
menjadi lebih terkenal dengan sebutan Zakir si Manusia Ajaib.
Saluran pipa yang dibuat Zakir ternyata membuat James kehilangan
pekerjaannya. Orang di desa tidak lagi membeli air dari James, mendengar
keadaan tersebut Zakir sangat prihatin dengan nasib sahabatnya dan berniat
ingin membantu James, namun James sudah sulit merubah pandangan
hidupnya. Bagi James, mencari uang berarti memikul ember. Sejak kecil
sewaktu masih sekolah dia sudah diajarkan cara mencari uang dengan
mengangkut ember, akibatnya cara alternatif memindahkan air dengan
membangun saluran pipa tidak pernah ada dalam pikirannya.
Lantas Pertanyaan Saya:
Siapakah Anda...??? Si Zakir Atau James...???
Seorang pembawa ember ? ataukah seorang pembangun saluran pipa ? Apakah
anda hanya mendapatkan uang, upah, gaji atau apapun namanya hanya dengan
datang ketempat kerja dan bekerja seperti yang dilakukan James si Pengangkut
ember ? ataukan merencanakan rencana yang lebih besar yang bisa menjamin
masa depan anda jauh lebih baik lagi seperti yang dilakukan oleh Zakir si
manusia Pipa ?
PelajaranYang bisa Dipetik Dari Kisah ini :
1. James Masuk dalam perangkap jebakan barter waktu/tenaga dengan
uang/upah ( Tidak ada ember yang diangkut berarti tidak ada uang yang
didapat, inilah pola pikir mayoritas orang yang harus diubah )
2. Apa yang terjadi jikalau suatu hal ( Sakit, DiPHK, Pensiun, dll) kita tidak
punya lagi waktu ataupun tenaga untuk mengangkut ember. Dan itu
berarti tidak ada uang yang kita dapat.
3. Saluran pipa = Saluran uang = Saluran kehidupan (bisa mengalirkan uang
setiap waktu, tanpa susah payah, tanpa berkeringat dan bahkan pada saat
anda tertidur) mungkinkah??? Mindset atau pola pikir inilah yang
membedakan nasib antara Zakir Dan james. Lalu Siapakah yang Akan
anda tiru?
Si Zakir Atau James?
4. Bacalah Kisah pendek ini berkali-kali hingga maresap didalam hati anda.
Setiap orang menawarkan begitu banyak peluang uasaha, Bukalah pikiran
anda, dan uji coba dengan cerita diatas, Apakah masuk kategori saluran
pipa ataukah mengangkut ember?
Bisa kita simpulkan bahwa,
Jika Ingin Sukses Jadilah
Si Zakir bukan James!!!