Ada sebuah cerita pada zaman dahulu hiduplah dua orang bersaudara yaitu Pandai dan Pandir yang baru mendapatkan uang untuk membangun rumah. singkat cerita, keduanya langsung mencari lahan untuk membangun rumah. Pandai adalah orang pertama yang bijak dia membeli lahan di atas karang tentu dia akan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun rumahnya. sedangkan si Pandir membeli lahan di atas pasir, dengan waktu yang singat ia berhasil membangun rumahnya.
si Pandir bermain ke lahan Pandai dan menjumpainya sedang bersusah payah membangun rumahnya di atas karang. si Pandir berbicara "alangkah bodohnya kamu Pandai membangun rumah di atas karang, kapan akan jadinya ? huh". dengan nada meremehkan.
tetapi si Pandai tetap fokus membangun pondasi di atas batu karang, dan tidak meladeninya.
beberapa tahun kemudian akhirnya rumah si Pandai pun jadi dengan berdiri di atas batu karang.
tak lama setelah itu datang lah hujan badai disertai puting beliung menghantam rumah ke dua orang bersaudara itu. akhirnya rumah si Pandir roboh dan hancur diterjang badai itu hartanya juga hilang. tapi hebat rumah si Pandai yang di bangun di atas pondasi batu karang itu tetap kokoh berdiri tegak.
Si Pandir menyesali kecerobohannya dalam membangun rumah. "seandainya aku tidak ceroboh dalam membangun rumah, mungkin rumah ku masih tetap kokoh seperti rumah si Pandai."
kesimpulannya janganlah ceroboh dalam merencanakan sesuatu, pondasi yang kuat adalah kekuatan yang sebenarnya. tanpa pondasi yang kuat bangunan yang besar tidak akan pernah ada.
Thursday, 26 July 2012
Related Posts:
" Sebelum Terlambat "Suatu hari Seekor Burung jatuh cinta pada mawar putihburung pun dengan… Read More
Hidup menjadi berarti dan bermakna, karena kita memberikan arti kepadanyaSeorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado. Putrinya yang masih … Read More
Jangan terperangkap di kubangan kesedihan, kebahagiaan sejati datang ketika kita bisa berbagi dengan orang lainSeorang sopir turun dari mobil mewah di depan pemakaman umum. Dia berj… Read More
Sebotol racun untuk semangat hidupSeorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bos… Read More
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!