Seorang pembaca blog Cafe Trader, beberapa hari lalu mengirim surat email kepada saya; dia mengisahkan kisah pribadi yang tulus tentang keadaan dia yang sempat menjadikan forex sebagai trading for a living. Alasan mengirim surat kepada saya karena lagi galau.. Ya, sekarang lagi musim galau, pemirsa..!
Dia menulis," Kang Ninjaa... saya seorang trader yang sudah lebih 4 tahun menekuni forex. Saya pernah memiliki performa yang bagus dengan trading saya. Bahkan saya yakin saat itu sudah menjadikan forex ini sebagai trading for a living. Cuma, dalam perjalanannya sebagai trader, saya juga memiliki masalah.
Permasalahan yang sedang saya hadapi sekarang adalah profit konsisten yang sulit saya pertahankan. Begitu saya kehabisan modal, saya sudah tidak bisa trading lagi. Sebelumnya saya bisa profit lumayan konsisten, bahkan saya rajin WD... Sayangnya, hasil WD saya pergunakan untuk menutup kebutuhan hidup saya. Begitu suatu ketika account saya MC, saya sudah tidak memiliki modal lagi.
Apa saran Kang Ninjaa Trader? Bisakah trading for a living?"
.................
Inilah jawaban saya:
Hemm... setelah saya membaca surat itu, saya berfikir, kayaknya banyak deh yang kondisinya sama...
Saran ini anggaplah sebagai pengalaman belajar bagi Anda yang bercita-cita perdagangan forex untuk nafkah hidup (trading for a living):
Ini adalah salah satu saran saya untuk siapa pun yang ingin memulai trading forex untuk penghasilan hidup:
Buka rekening baru dan lakukan perdagangan selama satu bulan. Setelah setiap perdagangan yang sukses, kirimlah setengah dari keuntungan ke account lainnya sebagai account tabungan hasil profit (account pengamanan).... Setengah lainnya tetap berada di akun trading Anda untuk mengkompensasi kerugian dan meningkatkan modal Anda.
Setelah satu bulan, mulailah membayar semua tagihan Anda dari account pengamanan. Bayar tagihan sesuaikan dengan hasil yang diperoleh dari profit yang ada di account pengamanan. Jangan memaksakan diri untuk mengambil hasil di account utama, terlebih diambil semua dari modalnya yang account utama. Terus melakukan hal ini selama beberapa bulan dan benar-benar jujur dan jangan memaksakan diri. Jika untuk kebutuhan kurang, karena dana di account pengamanan tidak cukup, memangnya jika diambilkan dari dana di account utama juga akan selesai? Jika sama-sama belum selesai, mengapa harus memaksakan diri mengambil dana dari account utama...? Toh, sama-sama tidak selesai juga. Malah kerugiannya: Anda menjadi tidak memiliki modal untuk diputar, dan beban juga tidak kunjung habis. Ini pilihan terpahit dan harus dipilih.
Saya memiliki pengalaman pahit untuk itu... "Saya bayar hutang saya juga tidak lunas... Saya tunda pembayaran hutang saya juga tidak lunas. Jika saya bayar sekarang, saya tidak akan punya modal lagi untuk bekal hidup, jika saya tunda pembayaran atau setidaknya saya mengangsur, saya masih punya dana untuk saya putar..." Maka saya pilih "mempertahanan hidup"
Saya tidak tahu bahwa yang saya lakukan benar atau salah, tapi saya melakukan demi saya bisa bertahan hidup. Rejeki itu hanya pemberian Tuhan, sekuat apapun kita memburu rejeki... semua sudah dibatasi oleh Yang Empuna Rejeki. Kuasa apa saya atas rejeki, selain berusaha dan berdo'a?
Kemudian, lebih berhematlah, sadari bahwa kita belum layak untuk berfoya-foya... bahkan tidak pantas. Lebih harus disyukuri, malah itu lebih utama... Jika menuruti lidah, bisa berbahaya... dunia pun bisa habis dimakan lidah. Padahal setelah melalui tenggorokan ya sama saja. Setelah keluar pun, tetap menjadi barang yang tidak berharga...
Trading forex itu menyenangkan, meski sulit dijalani... Trader menyukai belajar forex, mengadakan penelitian... dan menghasilkan uang.
Jika pengeluaran untuk hidup diminimalisir, maka account bisa tumbuh lebih baik. Jika berhemat, suatu saat pun seorang trader bisa membangun rumah, membeli mobil dll. Anda masih memiliki modal untuk trading, dan menghadapi beban hidup masalah keuangan akan bisa tercover, pelan-pelan.... Karena bisa menghemat atau berani hidup dibawah rata-rata, tetapi untuk tujuan membangun kekayaan di masa depan. Apa salahnya?
Intinya adalah: jangan biarkan modal berkurang terkuras habis untuk biaya hidup... karena jika itu terjadi, kita akan lebih cepat berhenti menjadi trader dan pensiun... Sementara, beban hidup masih sama atau bahkan lebih besar lagi. Akhirnya galau tingkat propinsi...
Suatu ketika ngomel sendiri, "Hari ini, saya menghadapi masa depan yang sangat tidak pasti, madesu..masa depan suram.... Hari-hari galau, bingung mau melakukan apa, padahal aktifitas sehari-hari sebelumnya adalah trading. Untuk usaha konvensional juga membutuhkan modal, sementara modal sudah tidak ada... kebutuhan terus memburunya...!"
Psikis sudah tidak stabil, akhirnya pun menjalar ke fisik, ikut tidak sehat. Masuk rumah sakit... bingung lagi biaya.. Akhirnya merepotkan orang tua dan saudara. Jika keadaan mereka sama, maka lebih bingung lagi, dst.
Nah, mungkin sekarang Anda berpikir, " saya harus menjadi biasa-biasa saja sebagai trader. Harapan saya adalah 1 % untuk hasil sehari. Misal Untuk setiap dolar yang berisiko saya membuat rata-rata $ 1 keuntungan. Tidak buruk sih... Namun keuntungan itu tidak pernah cukup untuk membayar tagihan, dan modal tidak banyak..., itu belum jika trading kena loss, hemm.... Susah juga jika yang kita miliki modalnya sedikit, tetapi kebutuhannya besar. Untuk trading riil pasti menjadi lebih takut.. padahal kebutuhan tidak bisa ditunda lagi.
Saya berharap seseorang bisa belajar sesuatu dari ini... Mungkin saran-saran saya diatas bisa sebagai inspirasi atau pencerahan, pun bukan satu-satunya.. siapa tahu juga pendapat saya salah. Karena banyak jalan menuju : trading for a living!
Jika Anda menjadikan trading untuk nafkah hidup, Anda perlu kontrol yang ketat.Anda perlu untuk memanen uang dalam waktu yang baik. Jika profit yang cukup, cobalah untuk melakukan withdrawal (WD), cukupi prioritas kebutuhan. Yang tidak boleh dilupakan Anda adalah perlu melindungi modal dasar Anda, selain keuntungan. Jika diibaratkan sebuah permainan game: Anda tidak bisa "memenangkan permainan" jika Anda tidak bisa tinggal dalam permainan.
Maka, baiknya perhatikan jumlah modal jika memang trading Anda ingin sebagai trading for a living. Mereka ingin berdagang untuk mencari nafkah, tapi modal dasar mereka tidak mendukung tujuan mereka, maka itu juga akan sulit mencapai tujuan mereka. Baiknya, Ketika hasil yang baik dicapai, para trader menyimpan semua pendapatan mereka. Buat dana cadangan untuk kesiapan risiko... Ketika kehilangan uang tak terelakkan terjadi, mereka bisa mengambil persentase penarikan yang layak dari basis modal.
Misalnya, mengambil contoh sederhana: Jika saya mulai dengan modal dasar sebesar $ 5.000 dan membuat keuntungan 50% dalam setahun, artinya berkembang menjadi $7.500 kemudian saya menjaga keuntungan sebagai modal perdagangan, saya akan menyelesaikan tahun berikutnya dengan trading dengan $ 2.500 - Hanya permisalan saja... Ini pun gambaran jika profit tidak dipakai untuk segala macam kebutuhan.
Memang sulit jika mengotak-atik "kerumitan" menjadi hal kemudahan. Seperti sulitnya: hanya memiliki modal sedikit ingin hasil yang besar agar kebutuhan tercukupi, sementara ilmu tradingnya juga pas-pasan. Kalau sering MC dan loss menyalahkan orang lain...
Ya, kesimpulannya bahwa Perdagangan untuk nafkah hidup jauh lebih sulit daripada teori orang beranggapan. Beban bukan saja pada kebutuhan Anda, tetapi juga menanggung beban tanggung jawab bagaimana agar account juga tumbuh dengan keuntungan yang konsisten.
Sudah terlalu banyak saya menulis dan mengupas tentang trading for a living.. masihkah Anda menginginkan trading forex Anda sebagai trading for a living?
Kabar baiknya: Anda bisa..!
Anda hanya perlu merencanakan dengan baik yang menjadi tujuan Anda... Simak juga artikel berikut: Trading Seperti Memancing Ikan
Link Broker Rekomended:
Broker FxClearing Cocok Buat Pemula
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!