Sunday 6 January 2013

Manajemen Resiko Trading

Management Resiko Forex - Tokotua ForexSeperti bidang usaha lainnya, investasi pada forex online trading (FOT) juga memiliki resiko yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk potensi kerugian. Namun demikian, yang menarik dari bisnis ini adalah bahwa tingkat resiko itu dapat diatur sejak awal, sehingga dapat diketahui potensi tingkat kerugian yang akan terjadi.Pengaturan potensi kerugian tersebut dapat dilakukan dengan mengaktifkan fasilitas-fasilitas dalam (FOT), seperti stop loss (menghentikan kerugian) dan locking (mengunci posisi kerugian/keuntungan).

Demikian pula, dengan adanya kebijakan margin trading membuat kita harus meminimalkan resiko dan mendapatkan keuntungan maksimal. Sebab, bila terjadi penurunan modal, perusahaan pialang akan melakukan margin call. Jika tidak melihat adanya kesempatan mendapat keuntungan, kita boleh tidak menyetor modal tambahan, sehingga terhindar dari kerugian yang lebih besar.

Manajemen Resiko yang Sering Digunakan

Cut loss
Suatu tindakan di mana kita melakukan likuidasi posisi dalam keadaan rugi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Umumnya cut loss ini dilakukan pada kisaran kerugian 30 poin sampai 50 poin.
Contoh:
Open buy GBP/USD 1.8850, 1 lot.
Ternyata harga bergerak turun. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, pada harga GBP/USD mencapai GBP/USD 1.8820, kita langsung likuidasi posisi tersebut (close sell) dengan kerugian 30 poin (GBP/USD 1.8850 – GBP/USD 1.8820).

Switching
Tindakan di mana kita melakukan likuidasi terhadap posisi pertama, kemudian masuk kembali dengan posisi yang berlawanan dari posisi pertama tadi.
Contoh:
Open buy GPB/USD 1.8550, 1 lot.
Setelah harga bergerak menjadi GPB/USD 1.8840, kita likuidasi posisi tersebut (close sell).
Kemudian, kita open sell pada GPB/USD 1.8840. Dalam kondisi ini kita sudah menderita rugi 10 poin (GPB/USD 1.8850 - GPB/USD 1.8840), namun kita masih memiliki posisi open sell yang kemungkinan memberi keuntungan.

Locking
Tindakan ini sering dilakukan pada saat kita dalam keadaan floating profitloss. Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita kunci kerugian atau keuntungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi pertama. Sistem ini sering juga disebut dengan hedging position.
Contoh:
Open buy GPB/USD 1.8550, 1 lot.
Ini adalah posisi pertama. Pada saat yang bersamaan, kita melakukan open sell GBP/USD 1.8845, sebagai posisi kedua. Jika kemudian harga menuju GPB/USD 1.8820, dan kita melakukan likuidasi atas kedua posisi open kita, maka pada posisi pertama kita merugi 30 poin (GPB/USD 1.8850 - GPB/USD 1.8820), sedang pada posisi kedua kita untung 25 poin (GPB/USD 1.8845 - GPB/USD 1.8820). Secara neto, kita hanya merugi 5 poin (30 poin – 25 poin).

Averaging
Suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada saat kita dalam keadaan floating loss, di mana posisi pertama dibiarkan terbuka.
Contoh:
Open buy GPB/USD 1.8850 1 lot,
Pada saat harga turun kita open position lagi dengan open buy di harga GPB/USD 1.8800.
Waktu harga naik menjadi GPB/USD 1.8900 kita dapat melikuidasi kedua posisi tersebut. Dengan demikian, modal rata – rata kita adalah GPB/USD 1.8825 (GPB/USD 1.8850 + GPB/USD 1.8800/2). Sedang closing price yang kita dapat adalah GPB/USD 1.8900, sehingga, total keuntungan adala 75 poin (GPB/USD 1.8900 - GPB/USD 1.8825).

0 komentar:

Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!