Seberapa banyak kita berbuat kesalahan dalam hidup? Hemmm... pasti tak terhitung (namanya juga manusia?). Entah itu kesalahan terhadap manusia lain maupun kepada Tuhan. Cuma, sebagian golongan manusia : kalau kesalahan terhadap sesama manusia minta maafnya setahun sekali ... saat hari raya idul fitri saja hahahaha.... Jika kesalahan terhadap Tuhan hanya terjadi pada bulan Ramadhan saja. Iya nih.. Kita sekarang sudah memasuki pintu gerbang bulan ramadhan, mari kita sambut dengan penuh suka cita; mulai deh...dari kirim-kirim ucapan permohonan maaf kepada saudara, teman kerja dll, menjalin silaturahim. Yah, untuk pemanasan... (sementara menggunakan SMS terlebih dahulu) hahahaha.
Meski sesungguhnya, yang benar; setelah kita berbuat kesalahan segera memohon maaf. Ajaran agama manapun tentu seperti ini. Semoga kita bisa mengaplikasikan sikap ini dalam kehidupan kita. Aamiin.
Anda membaca tulisan saya ini, tentu karena Anda seorang trader atau orang yang berminat kepada trading. Kenyataannya Anda nongrong di Cafe Trader, hahahaha...! Maka saya akan bicara soal trading saja, agar nyambung. “Sudahkah Anda mengakui kesalahan Anda dalam trading? Apakah menyesal terhadap kesalahan Anda lalu berjanji tidak mengulangi kembali? Ataukah, sama kayak sebagian golongan yang meminta maaf setahun sekali kemudian melakukan kesalahan lagi dan menanti moment tahun berikutnya untuk menyesal dan minta maaf kepada diri Anda sendiri? Ataukah menunggu bangkrut baru menyesal, sampai tidak bisa lagi berada di dunia forex?”
Hemm.....! dalam dan semakin dalam... !
Manusia tentu berbuat kesalahan, dan sebaik-baik manusia adalah yang segera menyesal dan bertobat untuk tidak mengulangi lagi. Trader juga manusia...! Yang penting, ketika berbuat kesalahan itu jangan mencari kambing hitam seperti indikator, MM atau sistem...indikator yang menyetting siapa?? Yang melakukan analisa siapa??? MM –nya siapa yang mengaturnya?? Siapa gurunya? Dll. Salahkan diri Anda sendiri...lakukan introspeksi ulang. Kesalahan umum menyangkut soal tidak disiplin, serakah dan gangguan psikologis lainnya. Hal ini harus selalu diingatkan, karena ini persoalan besar bagi trader. Persoalan klasik yang masih belum mampu ditundukkan sampai hari ini. Saya pribadi pun yang sudah bertahun-tahun sebagai trader, masih menganggap melakukan tugas “menaklukan psikologi trading” adalah persoalan berat, masih saja terkecoh oleh angan-angan. Makanya saya menulis persoalan ini untuk menjadi bagian peringatan kepada diri sendiri dan juga orang lain, karena persoalan yang dihadapi trader itu sama...!
Meski itu bukan satu-satunya masalah yang dihadapi trader. Seperti kemampuan menganalisa, kemampuan menghadapi pergerakan market yang volatilenya tinggi dll. Pengalaman dan jam terbang juga mungkin akan berpengaruh pada hasil analisa seorang trader walaupun menggunakan sistem dan strategi yang sama,akan tetapi dalam hal mengambil keputusan akan menghasilkan keputusan yang berbeda-beda. Seperti juga kemampuan dalam mengambil keputusan membatasi kerugian, hal ini juga bagian dari persoalan. Karena OP yang sudah kita ambil adalah keputusan yang bisa bikin kita rugi dan untung, yang masing-masing harus ada pembatasan seberapa yang bisa kita tanggung.
Sepertinya mudah, tetapi sulit. Kenyatannya, kita sering menggeser-geser SL? Jika sudah MC, baru menyesal. Tetapi ya.. masih saja penyakit lama selalu kambuh “menyesal palsu”. Pada kejadian lain, kesalahan selalu terulang dan terulang. Sebenarnya ketika kita pasang SL disamping bisa mengamankan margin yang kita punya, juga bisa mendidik sisi psikologis. Tetapi entahlah, betapa berat kita “mau menanggung kerugian” yang pada akhirnya malah menjadi kerugian total. ‘Lemes dan stress...’ Ini jika saya yang mengalami hahahaha..
Namun demikian, pasang SL juga bukan jaminan...! Pastinya diimbangi dengan anlalisa yang bagus, kalau gak ada analisa dengan matang cuma ngandalain cut loss dan stop loss, lama-lama balancenya habis juga... loss bahkan MC. Nah, tidak mudah bukan? Yang dikira dengan SL cukup, ternyata belum juga cukup. Ada yang berpendapat : “Cara untuk menghindari kerugian pada transaksi forex..adalah dengan menemukan sistem yang sesuai dengan kepribadian kita..sesuai dengan kebiasaan kita..dan sistem itu tentunya dapat mendatangkan profit bagi kita..!”
Tetapi itu saja juga belum cukup, sistem tanpa dilandasi dengan MM yang bagus dan psikologi trading yang matang pun hasilnya akan sama, loss...! Hemmm......! Kalau begitu kesimpulannya? Ah, Anda saja yang menyimpulkan, biar bareng-bareng mikir..! Whuahahahahaaa.....
Kalau saya share yang menjadi pengalaman saya mungkin kalimatnya seperti ini: Trading by Moment! Tidak perlu setiap saat masuk pasar. Ambil posisi pada saat Anda melihat momen yang cocok untuk masuk. Jika tidak ada momen, lebih baik berdiam diri seraya terus memantau pasar.
Kerugian yang terjadi didalam bisnis ini memang akan sering dijumpai jika kita tidak hati-hati dalam bisnis ini,sebaiknya kita tetap berdisplin terhadap strategi yang sudah terbukti menghasilkan profit dan tetap menjaga akun dari MC, kita juga harus berusaha untuk tetap stay di forex dengan menjaga akun dari MC. Karena selama kita masih punya akun, kita masih ada harapan untuk tetap meraih profit dari trading forex, tapi jika akun sampai raib, paling tidak kita kan harus depo lagi. Hehehehee...
Kalau bicara soal kesalahan, wah... terlalu banyak.. bahkan terkadang emosi yang sering membuat kita menjadi over trades, padahal margin yang kita miliki tidak mampu menahan pergerakan harga...
kita harus berhati-hati dengan hal itu, dan banyak trader yang MC karena masalah itu, termasuk saya hahahhahahaa...! Mungkin, ya mungkin ...:manajemen uang, disiplin, konsisten dengan target, dan tidak serakah bisa menghindari/meminimalisir kerugian anda dalam transaksi di forex.
kita harus berhati-hati dengan hal itu, dan banyak trader yang MC karena masalah itu, termasuk saya hahahhahahaa...! Mungkin, ya mungkin ...:manajemen uang, disiplin, konsisten dengan target, dan tidak serakah bisa menghindari/meminimalisir kerugian anda dalam transaksi di forex.
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!