Jumlah tersebut diproyeksikan akan terus meningkat dengan makin banyaknya investor yang kini melirik berinvestasi di reksadana syariah yang dinggap lebih menguntungkan. Hal ini dipicu oleh makin diminatinya instrumen Investasi Syariah. Jakarta Islamic Index (JII) dalam lima tahun terakhir mencatat pertumbuhan transaksi investasi syariah yang jauh lebih tinggi dibandingkan IHSG.
Manajer Investasi
Pada umumnya reksadana syariah dijual secara ritel dengan minimal pembelian Rp. 250.000 per unit sampai Rp. 5.000.000. Jakarta Islamic Index (JII) saat ini mencatat 30 emitmen yang dinilai memenuhi persyaratan syariah. Tingkat pertumbuhan reksadana syariah akan dipicu oleh kegiatan transaksi ekonomi syariah secara umum, dan juga makin banyaknya kegiatan perbankan dan manajer investasi yang menerbitkan reksadana syariah.Hingga saat ini beberapa manajer investasi yang telah menerbitkan reksadana syariah antara lain:
- PT. Danareksa Investment Management
- PT. PNM Investment Management
- PT. Trimegah Sekuritas
- AAA Investment Management
- Batasa Capital
- BNI Investment Management
- Manulife Investment Management
- CIMB-GK Securities Indonesia dan
- PT. Kresna Graha Securindo Tbk.
Dalam peluncuran produk terbarunya beberapa waktu lalu, Presdir Fortis Investment mengatakan produk tersebut mencapai target dana kelolaan sebesar 500 juta unit atau setara dengan Rp. 500 Milyar. Reksadana yang diluncurkan 25-30 jenis saham yang akan dijadikan portofolio ini, 80%-98% nya akan diinvestasikan ke instrumen saham dalam kategori efek syariah, dan sisanya pada instrumen pasar uang sesuai prinsip syariah.
Peningkatan tersebut sangat signifikan jika didukung oleh perkembangan ekonomi syariah yang kini mulai menunjukkan geliat yang menggembirakan. Tidak mustahil kelak kelolaan reksadana syariah bisa menyamai kelolaan reksadana konvensional.
Hati-hati Memilih
Dengan makin banyaknya pilihan produk manajer investasi, maka masyarakat harus lebih jeli dalam memilih jenis portofolio yang dikelolanya. Pilihan produk investasi yang bisa dipilih antara lain saham, obligasi, deposito dibank konvensional dan juga valuta asing.Sementara itu, jenis investasi reksadana yang bisa dipilih antara lain saham, cempuran dan pendapatan tetap. Dari tiga jenis investasi ini, investasi sahamlah yang memiliki risiko paling besar, karena itu sebaiknya memilih investasi yang berisiko kecil, agar bisa memahami tingkat kerugian yang kecil pula.
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!