Masih urusan trader pemula nih... Daripada setiap pemula menanyakan hal yang sama tentang berapa modal (banyaknya uang) untuk deposit ke account trading forex mereka. Lebih baik, baca unek-unek saya ini.
Satu atau dua tahun lalu, banyak rekan saya yang deposit begitu banyak di forex; ada yang $5000, $10.000 .... bahkan lebih. Namun pada akhirnya habis juga, bersih balance di account mereka bukan karena di WD tetapi karena MC. Sayangnya, itu duit pinjam bank. Tragis memang, makanya tulisan ini menjadi penting agar menjadi perhatian trader pemula.
Jawaban sederhananya untuk pertanyaan diatas adalah sebanyak yang mereka mampudan mengukur kekuatan menanggung risiko.
Pola pikir keyakinan bahwa akan selalu sukses, baiknya dihindarkan. Kecuali berangkat dari yang terkecil kemudian sukses, ditingkatkan lagi juga sukses lagi, oke menambah modal yang lebih besar. Namun mindset dalam bermodal di forex masih sama: sebanyak yang mereka mampu dan mengukur kekuatan menanggung risiko.
Apakah trading tidak boleh bermodal besar? Oh,tidak juga... Hal ini dikaitkan dengan pengelolaan risiko. Jika mereka mampu mengelola risiko dengan baik dan memiliki strategi yang baik dan tradingnya selama ini menguntungkan. Bisa saja bermodalkan besar. Namun untuk pemula, sekali lagi untuk pemula... rasanya tidak cocok. Mindset pemula umumnya masih gonjang-ganjing dan belum mengkristal. Kecuali orang kaya yang ingin menghambur-hamburkan duitnya sia-sia... Itu pun sebenarnya tidak boleh, kan lebih baik untuk menyantuni anak-anak yatim... hehehehe.
Maaf, itu jawaban sederhana saya saja... Padahal tidak ada jawaban sederhana hahahahahaa...! Karena begini: risiko perdagangan itu ditanggung masing-masing, tidak setiap trader itu sama. Bukan hak saya dong, mengatur ke masalah pribadi Anda mempengaruhi dalam hal permodalan Anda. Kalau loss saja duitku gak ikut hilang, hahahaha...! Makanya saya bilang ini unek-unek saja. Serba salah dibuatnya, membuat saya mengatakan jawaban ini jawaban yang rumit.
Jawaban yang realistis bagaimana? Hadeeeuh...! Macem-macem saja.. hahahaha....
Jawaban realistisnya adalah bahwa sebagian besar trader pemula baiknya memiliki jumlah terbatas dalam modal perdagangan, tetapi trading dengan hati-hati, sangat disiplin, dan yang paling penting dengan mengelola risiko serendah mungkin, adalah mungkin bagi trader untuk bermodal trading kecil dan mengubahnya menjadi besar.
Saya juga menyesal dulu-dulu sudah berani modal besar tapi akhirnya yang membesar adalah hutangnya... yang gendut adalah masalah perekonomian keluarga, bukan profitnya hahahahaha.. Namun itu bagian dari proses seorang trader, gak apa-apa kalau Anda juga mengalami hal seperti saya hix hix hix hix....!
Filoshopi forex itu pada chart: naik turun. Sama nasibnya kayak trader, naik turun profit dan ruginya...! Trader yang sudah senior pun, masih akan mengalami hal serupa, kecuali mereka yang profit terus tanpa rugi (meski belum pernah saya temui, dimana tradernya dan siapa...), tetapi ya mungkin ada.. siapa tahu malah Anda sendiri...! Mungkin sekelas George Soros ya....!
Dalam dunia investasi yang terkenal: nama George Soros dan Warren Buffett. Mungkin Anda sudah kenal atau pernah nongkrong di angkringan bareng. Namun ada yang menarik dari mereka berdua; prioritas nomor satu adalah pelestarian modal. Ketika para trader umumnya mengatakan bahwa gol dalam investasi adalah membuat banyak uang, George Soros dan Warren Buffett : pelestarian modal.
"Survive pertamanya, dan menghasilkan uang sesudahnya." – kata George Soros
“Survive first, and make money afterwards.”
Sementara Warren Buffett: "Investasi Aturan No 1: Jangan pernah kehilangan uang. Aturan Nomor 2: Jangan pernah lupa Aturan No 1 "
“Investing Rule No. 1: Never lose money. Rule No. 2: Never forget Rule No. 1.”
KEREN...!
Saya ingin sekali mengingat kalimat-kalimat itu agar terpatri di dalam diri saya, sehingga benar-benar terkontrol ‘trading’ saya; trading dengan penuh kehati-hatian dan tidak serakah. Hix hix hix hix... jadi teringat saat-saat “ngawur” dalam trading.... astaghfirulloh ....
Sekarang, harus berjanji: Tidak akan MC lagi..! Semoga dikuatkan Allah SWT untuk mengikuti jejak para senior yang sukses dalam dunia investasi dan perdagangan, aamiin. Ya, termasuk Anda, pembaca...! Jangan mesam-mesem mulu... Anda juga harus berjanji..! hahahahahaa
Untuk sobat Mas nanan Sunandar juga harus berjanji, kalau tahun lalu MC dua kali, untuk tahun ini jangan MC..!
“Mempertahankan modal..!” Ini yang harus diperjuangkan..! Setuju? Anda siap???
Mengapa begitu penting untuk tidak kehilangan uang? Logikanya begini: Jika Anda kehilangan uang 50%, dari modal Anda, tentu Anda harus membuat keuntungan 100 %hanya untuk menutup semua kerugian Anda. Tetapi proses untuk itu, akan menjadi lebih mudah kehilangan uang dan sangat sulit membuat keuntungan. Pengalaman saya, satu kata: ‘mengerikan..!’
Proses recovery yang melelahkan, kerugian waktu , uang dan tenaga untuk suatu mimpi ... ‘mimpi yang tidak sempurna’ kata Ariel Noah..!
Meskipun ada kemungkinan bahwa pada akhirnya Anda membuat keuntungan untuk kembali ke titik awal, tetapi sungguh itu akan mengambil cukup banyak waktu untuk melakukan itu..astaghfirulloh....
“Kamu ini payah banget, mengapa kamu rela menghabiskan waktu untuk trading yang tidak taat rule yang menghabiskan uangmu ( dan sebagainya) daripada kamu menggunakan waktu itu untuk membuat keuntungan? Saya ini adalah rasa bersalahmu..! Sadar Ndul! Sadar...!”
“Iya, iyaaaaaaaa....! Siap melesatrikan modal, Bos...!”
“Good ..... good...! Lanjutkan..! Saya adalah rasa semangatmu...! Kamu bisa...!”
Jika saja George Soros mengerti perasaan saya sekarang, tentu beliau akan berkata, “ Ada risiko dalam melakukan dan tidak melakukan segala sesuatu dalam hidup... Risiko tidak dapat diihindari. Anggap saja itu risiko karena kamu telah mengesampingkan konsep ‘pelesatarian modal’....”
“Tetapi begini George Soros,” kata Warrent Buffet...
“Bagaimana Kang Buffet..!” jawab George Soros.
“Perdagangan forex itu sangat berisiko, tetapi pernyataan ini pun masih berbau bias mutlak dan mengandung asumsi: pertama; risiko itu tidak mutlak, melainkan rellatif terhadap usaha individu. Kedua; diasumsikan bahwa dalam rangka untuk membuat keuntungan diatas rata-rata, Anda harus mengekspos diri Anda untuk risiko yang lebih besar.” Kata Warrent Buffet.
“Contohnya Kang..?” tanya George Soros.
“Seorang pilot yang berpengalaman tentu akan melihat bias bahwa menjadi ‘sopir’ pesawat itu tidaklah terlalu beresiko (meski ada resiko karena apapun ada resikonya)... Tetapi kalau Ninjaa Trader jadi ‘sopir’ pesawat (asal bukan pesawat telepon), mana ada yang mau jadi penumpangnya. Intinya benar, selalu ada resiko... tetapi besarnya resiko itu relatif terhadap seseorang. Ini tergantung pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan kompetensi seseorang. Seorang trader pemula, tentu lebih beresiko dalam trading dibanding seniornya. Karena dia belum memiliki pemahaman yang komperehensip tentang bagaimana pasar bekerja, bagaimana masuk ke perdagangan probabilitas tinggi, bagaimana mengelola emosi sendiri, dan perdagangan pasti akan sangat beresiko bagi orang seperti itu untuk mengambil risiko tanpa belajar yang tepat dan pengalaman....” kata Warrent Buffet.
“Disisi lain, Anda dapat mengurangi resiko.. siapapun bisa. Jika dalam perdagangan ini adalah mengurangi resiko dengan tujuan untuk perdagangan probabilitas tinggi, atau mengelola resiko dengan melakukan pemantauan pengamanan. Anda dapat sepenuhnya mengurangi resiko jika tampaknya tidak ada perdagangan yang baik. Ada resiko dalam segala hal yang Anda lakukan. Memiliki sistem meminimalkan risiko dia adalah trader cerdas...! Karena pasti orientasinya adalah keuntungan jangka panjang....!” kata Warrent Buffett lagi.
“Lalu apa yang harus dilakukan... Mohon lebih ringkas Kang Buffett. Pembacanya sudah mulai ngantuk ... Lik Ninjaa Trader kepanjangan menulisnya...!” kata George Soros senyum-senyum.
“Ya, investasi di pengetahuan Anda...! Hohohoho.. biarkan saja George ..! Ninjaa Trader masih floating minus tuh...! Hahahahaahahhaa
Ada 4 tahapan pembelajaran:
Bawah sadar inkompetensi: tidak tahu bahwa dia tidak tahu
Sadar inkompetensi: tahu bahwa dia tidak tahu
Sadar kompetensi: tahu apa yang dia tahu, dan tahu apa yang dia tidak tahu
Bawah Sadar kompetensi: tahu bahwa ia tahu
Banyak trader pemula dalam tahap pertama dari inkompetensi sadar. Mereka lebih rentan terhadap kerugian karena mereka cukup menyadari apa yang mereka laukan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman mereka. Kemudian mereka menerima bahwa mereka benar-benar tidak tahu banyak tentang hal itu. Setelah mereka mendapatkan lebih banyak pengalaman dengan perdagangan, mereka mungkin tidak merasa lagi bahwa trading itu beresiko tinggi dibanding ketika mereka tidak mengerti tentang hal itu.” Kata Warrnet Buffett.
Hemmm... benar-benar membuat saya ‘ klepek-klepek’ deh jika saja mereka berdua bicara seperti itu di depan saya...! Sayang, masih “ANDAIKATA...” hahahahahaha...... Entah kapan, bisa berguru langsung dengan George Soros dan Warrent Buffet..!
Namun saya akan mengakhiri postingan ini dengan kalimat Warrent Buffet asli...
“Risk comes from not knowing what you are doing.” - "Risiko datang dari tidak tahu apa yang Anda lakukan."
Oleh karena itu pembaca, marilah belajar ...!
Jangan lupa buka akun real:
Saya Ninjaa Trader