Motivasi 127 Jam
Sahabat cerita ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang terjadi pada seorang petualang yang bernama Aron. Singkat ceritanya sahabat, aron ini sedang melakoni hoby nya yaitu berpetualang di hamparan luas bebatuan canyon. Ia berangkat ke padang bebatuan itu pada hari jum’at dan sempat bermalam lalu melanjutkan perjalanan untuk berpetualang pada hari sabtunya.
Dengan ransel, kompas dan peralatan yang sangat lengkap ia pun siap untuk mengarungi pada batuan itu sendirian dengan berjalan kaki. Saat aron sedang melintasi jurang dengan jalur di lorong dinding bebatuan, tiba-tiba ia terjatuh kebahwah bersama runtuhan satu besar yang kira-kira berukuran sebesar kotak TV. Dan yang menjadi masalah besar, tangan kanannya tersangkut dan terjepit oleh batu besar tadi diantara dua sisi dinding gunung batu itu.
Pada saat itu, spontan aron menyadari kalau dia sedang berada dalam masalah besar. Ia terus mencoba melepaskan tanganya dari jepitan batu besar itu, dengan coba mengangkat batu itu, menerjangnya, termasuk mengikis batu itu menggunakan pisau kecil yang dibawanya. Aron terjepit disana sejak hari sabtu siang sampai dengan rabu sore. Yang jika diperkirakan ia terjepit dan mampu bertahan hidup ± selama 127 jam atau selama 5 hari.
Selama ia terjepit seluruh upaya ia lakukan untuk bisa melepaskan tangan kanannya dari batu itu. Bahkan saat sisa minumanya habis, mohon maaf “ ia sempat meminum kotorannya sendiri karena ia tidak mampu lagi menahan gerahnya haus, karena tidak minum selama 5 hari. Ditengah jalan ia sempat putus asa karena kondisi badannya mulai lemah dan kondisi tangan kanannya yang terjepit sudah mulai membusuk. Tapi pada rabu sore itu, dengan tekat yang kuat ia memberanikan diri untuk memotong tangan kanannya sendiri. Begitu besarnya kemauannya untuk hidup, sampai ia menguji nyalinya sampai batas tertinggi, yaitu memotong tangannya dengan menggunakan pisau kecilnya.
Dan sampai saat ini aron masih hidup, dan tinggal bersama anak istrinya dan hidup sejahtera, setelah pengalaman hitam yang ia rasakan di tahun 2003 itu. Pelajarannya pada saat itu aron memutuskan sendiri takdirnya apakah bertahan hidup atau mati sia-sia dipadang bebatuan itu.
>> Azza Aprisaufa
0 komentar:
Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!