Tuesday 4 June 2013

Investasi Emas

Investasi Emas merupakan investasi teraman dan paling menguntungkan. Hal ini karena tren emas sejak zaman dahulu hingga detik ini selalu mengalami kenaikan harga. Namun, sebelum investasi survei dahulu kondisi pasar saat ini, disarankan calon investor untuk wait and see.

Investasi Emas - Tokotua Forex

Tercatat kenaikan harga emas paling fantastis terjadi pada tahun 2001 dimana pada saat yang sama mata uang kertas justru mengalami penurunan nilai. Proses kenaikan harga emas akan semakin dipercepat oleh laju inflasi dan abusing dollar AS saat ini. Karena emas tidak mempunyai efek inflasi atau zero inflation effect.

Emas merupakan komoditas yang unik dan jumlahnya terbatas didunia serta merupakan satu-satunya barang yang dapat ditambang diatas permukaan bumi. Emas juga merupakan alternatif uang kertas dengan daya beli yang abadi dan nilainya cenderung dipatok oleh pasar. Pilihan investasi emas saat ini tetap dinilai paling menguntungkan dibanding opsi yang lain mengingat sifatnya yang “kebal” inflasi. Investasi emas ibaratnya “tidak pernah ada matinya”, alias selalu menguntungkan. Berinvestasi emas sama sifatnya dengan menginvestasikan dana untuk membeli tanah dan properti di kota-kota tertentu di Indonesia, seperti Bali dan Yogyakarta yang harganya terus menerus naik. Emas juga sangat baik untuk diinvestasikan setelah memiliki investasi di saham, obligasi, reksadana ataupun properti.

Namun, investasi emas juga terdapat beberapa kelemahan. Calon investor juga harus mempertimbangkan banyak hal untuk mulai menginvestasikan dananya dalam bentuk emas karena relatif tidak praktis atau sulit disimpan, beresiko hilang, dicuri atau dirampok dan lain-lain. Selain itu bila menyimpannya kurang baik memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan warna. Khusus emas berbentuk koin kalau terjatuh sulit untuk di-treatment ulang dan bisa mengurang harga jualnya.

Kekurangan lain, return-nya relatif stabil dan kalah menggariahkan bila dibandingkan saham atau properti. Investasi emas juga sangat tidak disarankan untuk jangka pendek karena sifatnya sebagai pelindung (hedging). Oleh karena itu, emas biasanya menjadi salah satu pilihan portofolio yang favorable. Permintaan emas akan melonjak tinggi bila terjadi dua hal, yaitu kondisi negara tidak menentu dan terjadi inflasi. Jika kedua hal ini terjadi, maka ketertarikan investor terhadap emas akan akan naik karena emas dinilai paling aman untuk investasi. Bila terjadi inflasi tinggi, maka harga emas naik lebih tinggi daripada inflasi yang terjadi.

Statistik menunjukkan, bila inflasi naik 10 persen, maka harga emas akan naik 13 persen. Jika inflasi naik 20 persen, emas akan naik menjadi 30 persen. Namun, bila inflasi 100 persen maka emas akan melonjak 200 persen. Patut dipertimbangkan pula harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah bahkan ada kecendrungan menurun bila laju inflasi dibawah dari dua digit.

Sebuah analisis yang dirilis tahun 2003 menyebutkan, pada 10 – 20 tahun mendatang harga emas akan mencapai 8.000 dolar AS per troy ounce. Harga ini diperkirakan akan terjadi pada 2013 – 2015 sehingga bila pada tahun 2007 seseorang menginvestasikan Rp.200 juta untuk emas, maka pada tahun 2013 – 2015 kelak ia akan memiliki emas senilai Rp. 2,2 miliar. Dengan kata lain ia meraup keuntungan dari kenaikan harga yang mencapai 1.112 persen. Jika hal ini terjadi, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada instrumen investasi yang bisa mengalahkan keperkasaan emas, bahkan deposto maupun saham.

Dibalik kemilau investasi emas yang menggiurkan, ada sebagian yang berpendapat bahwa emas bukan istrumen yang tepat untuk investasi. Emas cenderung merupakan alat spekulasi karena tidak menghasilkan revenue stream. Nilai emas hanya semata-mata tergantung pada persepsi yang mudah sekali berubah. Selain itu emas adalah logam yang nyaris tidak berfaedah secara langsung.

Rekomendasi pembelajaran selanjutnya : Definisi dan Pengertian Investasi

0 komentar:

Silakan Gunakan Kolom berikut Untuk Bertanya Lebih lanjut"! Salam KELUARGA BESAR O-KAO!